
Kisah Tentang Kelapangan Hati Seorang Pemuda dan Sekepal Garam | Ada sebuah kisah inspiratif yang InsyaAllah jadi pelajaran berharga bagi kita. Suatu hari, ada seorang pemuda yang terlihat punya banyak masalah. Karena masalahnya pun tak kunjung usai, akhirnya ia memutuskan untuk bercerita kepada orang yang paling bijak di negerinya.
“Pusing sekali rasanya, masalah yang satu belum selesai, timbul lagi masalah lain. Aku harus bagaimana ya?” Tanya si pemuda.
Setelah selesai mendengarkan, orang bijak itu memberikan sekepal garam dan dimasukkan ke dalam segelas air, lalu menyuruh pemuda itu untuk meminumnya.
“Asin sekali!” reaksi yang ditunjukkan dari raut muka Si pemuda
Setelah itu, orang bijak mengajak Si Pemuda ke suatu tempat. Ternyata, ia mengajak ke sebuah sungai yang sangat luas.
Sama seperti yang dilakukan sebelumnya, orang bijak melemparkan sekepal garam ke dalam sungai dan menyuruh pemuda untuk meminum air sungai tersebut.
“Ahh, segar sekali airnya.” Ekspresi Si Pemuda saat meminum air sungai itu.
Sambil menikmati pemandangan sungai, akhirnya orang bijak menjelaskan apa maksud dari sekepal garam tersebut. “Sekepal garam itu ibarat masalah yang kita hadapi, air gelas dan sungai adalah keluasan hati kita dalam menghadapi setiap masalah. Masalah akan terasa rumit jika hati kita sempit layaknya segelas air, namun masalah dapat terasa nikmat jika kita menghadapinya dengan hati yang lapang.”
Sahabat ESQ, emang sih, masalah terasa sangat menyebalkan jika datang tak henti-henti. Untuk itu, kita perlu untuk melapangkan hati. Salah satu cara terbaiknya adalah gabung di Training ESQ New Chapter.
ESQ – Expert in Character Building






