Skip to main content

Kecerdasan Intelektual Menurut Para Ahli dan Perannya bagi Kehidupan

Kecerdasan Intelektual Menurut Para Ahli dan Perannya bagi Kehidupan

Kecerdasan Intelektual Menurut Para Ahli dan Perannya bagi Kehidupan. Kecerdasan intelektual merupakan konsep kecerdasan pertama yang ditemukan oleh para ahli. Apa pengertian dan bagaimana perannya dalam kehidupan?

Konsep kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient/IQ) muncul ketika William Stern menemukan adanya lapisan neo-cortex pada otak manusia. Dari lapisan inilah manusia dapat mempelajari banyak hal termasuk berhitung, berbahasa, hingga menggunakan komputer. Kecerdasan intelektual menurut para ahli memiliki definisi yang beragam.

Secara umum, kecerdasan intelektual merujuk pada potensi yang dimiliki oleh individu untuk mempelajari sesuatu lewat alat-alat berpikir. Kecerdasan ini dapat dinilai dari kemampuan verbal dan logika berpikir seseorang. Konsep ini pertama kali diutarakan oleh Alfred Binet.

Menurut William Stern, kemampuan intelektual adalah kesanggupan seseorang untuk menyesuaikan diri pada hal-hal baru dengan menggunakan alat-alat berpikir menurut tujuan yang ingin dicapai. Kemampuan intelektual juga merujuk pada kapabilitas seseorang untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara bermakna dan dapat berinteraksi secara efisien dengan lingkungannya.

Sejak Kapan Manusia Memiliki IQ dan Bagaimana Cara Mengukurnya?

Setiap manusia yang lahir ke dunia memiliki triliunan sel termasuk sel aktif dan sel pendukung yang berkumpul di otak. Sejak dalam kandungan hingga lahir dan tumbuh dewasa, kecerdasan intelektual sudah ada dalam diri setiap orang. Kemampuan intelegensi inilah yang memengaruhi kuantitas dan kualitas seseorang dalam hasil pembelajaran, termasuk untuk anak-anak di sekolah.

Salah satu metode yang sering digunakan untuk mengetahui tingkat IQ seseorang adalah dengan tes Binet Simon. Cara penghitungannya dilakukan dengan membagi usia mental dengan usia kronologis kemudian dikali dengan 100.

IQ=100 x Mental age (usia mental)Chronological age (usia sesungguhnya)

Dari tes Binet Simon ini dihasilkan penggolongan tingkat kecerdasan yakni:

  • Jenius (>140)
  • Gifted (>130)
  • Superior (>120)
  • Normal (90-110)
  • Debil (60-79)
  • Imbesil (40-55)
  • Idiot (>30)

Menurut Louis Thurstone, ada 7 ciri-ciri kemampuan mental primer seseorang yang terdiri dari kemampuan spasial, kemampuan perseptual, penalaran angka, pemahaman akan makna verbal, kelancaran berbahasa, daya ingat hingga penalaran induktif.

Tinggi atau rendahnya IQ seseorang cenderung berbeda-beda karena beragam faktor yang memengaruhi antara lain:

  1. Faktor genetik atau keturunan. Ini merupakan kondisi atau sifat bawaan yang sudah dibawa sejak dalam kandungan
  2. Faktor minat. Minat seseorang untuk mencapai suatu tujuan akan mendorongnya melakukan sesuatu untuk hal tersebut
  3. Faktor eksternal atau pembentuk yang berasal dari luar. Misalnya saja lingkungan belajar, kondisi keluarga dan lain sebagainya
  4. Tingkat kematangan dari segi fisik maupun psikis
  5. Faktor kebebasan. Artinya, setiap individu dapat dengan bebas memilih metode pemecahan masalah yang mereka inginkan.

Kelima faktor di atas saling terkait sehingga tidak bisa menentukan tingkat kecerdasan seseorang hanya dengan melihat satu poin saja.

 

 

Peran Kecerdasan Intelektual dalam Kehidupan

IQ sempat dianggap sebagai satu-satunya ukuran kemampuan berpikir paling penting bagi manusia. Belakangan diketahui bahwa kecerdasan intelektual menurut para ahli dalam beberapa penelitian, justru menunjukkan bahwa peran IQ dalam kehidupan manusia maksimal hanya sebesar 20%. Menurut Steven J. Stein dan Howard E. Book, MD, fungsi kecerdasan intelektual bahkan hanya 6% saja.

IQ tidak dapat dijadikan satu-satunya tolok ukur dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupannya. Tidak sedikit orang yang mencapai kesuksesan meski IQ-nya tidak tinggi. Sebaliknya, beberapa di antara kita mungkin memiliki IQ tinggi namun dalam dunia pekerjaan tetap kalah saing dengan yang IQ-nya lebih rendah.

Sebagai makhluk yang diciptakan dengan kelebihan dalam berpikir, kecerdasan intelektual menurut para ahli memiliki berbagai peranan dalam kehidupan antara lain: 

  • Menjadi media penyimpanan pengetahuan baru
  • Alat untuk mendapatkan pengetahuan baru
  • Membantu memahami sesuatu secara lebih mendalam
  • Membantu meningkatkan pengetahuan.

Kecerdasan intelektual menurut para ahli bukanlah satu-satunya kunci untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidup. Masih ada kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) yang juga tidak kalah penting. 

Ketika seseorang mampu membangun sinergi antara ketiga jenis kecerdasan yang dimilikinya ini, maka segala tujuan dalam kehidupan akan lebih mudah dicapai. Ingin tahu lebih dalam konsep mengenai IQ, EQ dan SQ? Mari ikuti kelas training-nya bersama ESQ Leadership Center (ESP LC).

Langkah lain yang juga dapat membantu Anda melatih kecerdasan intelektual adalah dengan mengikuti Pelatihan ESQ. Bersama ESQ Leadership Center (ESQ LC) yang dipimpin oleh Ary Ginanjar Anda akan diajak untuk memahami lebih jauh konsep kecerdasan spiritual dan bagaimana hal tersebut dapat membantu Anda meraih kesuksesan dalam hidup.

Itulah ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi dan beberapa tips melatih diri untuk mendapatkannya. Selamat mencoba!

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda

Kecerdasan Intelektual Menurut Para Ahli dan Perannya bagi Kehidupan

Baca juga:

Ajarkan Kecerdasan Emosional, Spiritual dan Intelektual Pada Anak Usia Dini
Karakteristik dan Cara Melatih Kecerdasan Spiritual pada Remaja
Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosi, Spiritual dan Intelektual pada anak SD, SMP, SMA
Ciri Ciri Orang yang Memiliki Kecerdasan Spiritual Tinggi
Kecerdasan Emosional dan Intelektual Mana yang Lebih Penting

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.