Skip to main content

Kolaborasi Wantanas – ESQ dalam Bela Negara Kampus

expert-in-character-building

JAKARTA – Sekitar 150 peserta dari berbagai kampus hadir dalam Wabinar bertema “Peran Kampus dalam Bela Negara” Kamis (10/10/2020) pukul 09.30-12.00 WIB.

Even tersebut merupakan kolaborasi antara Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) dan ESQ Business School.

Dalam acara menampikan narasumber Deputi Pengembangan Setjen Wantannas Marsda TNI Dr. Sungkono SE., M. SI, dan Founder ESQ Business School dan ESQ School of Technology DR.H.C Ary Ginanjar, tersebut hadir beberapa rektor, wakil rektor, dan para direktur dari berbagai perguruan tinggi. Beberapa di antaranya Prof. Dr. Jamal Wiwoho, rektor UNS (Universitas Sebelas Maret), Moch Sukrisno dari Institut Teknologi Batam, Muhammad Isman Jusuf dari Universitas Gorontalo, Ivan Elisabeth Purba dari Universitas Sari Mutiara Medan.

Dalam paparannya Marsda Sungkono menekankan pentingnya Bela Negara bagi para milenial khususnya dalam menghadapi Bonus Demografi yaitu ketika komposisi penduduk didominasi oleh angkatan muda.

“Bonus Demografi jangan sampai menjadi musibah demografi ketika anak milenial tidak peduli Bela Negara,” ucap Sungkono.

Bela Negara, menurut Sungkono, tidak cukup indoktrinasi harus dicari pendekatan yang lebih sesuai dengan milenial karena mereka hidup di zaman informasi yang terbuka. Tidak cukup hanya aspek pengetahuan namun harus menyentuh sisi terdalam manusia.

BACA JUGA  ACT Consulting Berikan yang ‘Terbaru’ untuk RSUD Cengkareng

Sungkono juga menambahkan bahwa salah satunya pedekatan yang dapat menyentuh dimensi intelektual, emosional dan spiritual manusia adalah ESQ.

Ary Ginanjar menambahkan bahwa pendekatan yang dijelaskan Sungkono itu sudah dilakukan ESQ selama 20 tahun. Dalam slide presentasinya, Ary menunjukkan gambar iceberg yang menampilkan dimensi pengetahuan (IQ) itu hanya sekitar 10% sedangkan emosional (EQ) dan spiritual (SQ) 90%.

“Ayo jujur kalau kita bicara dimensi manusia dalam iceberg ini mana
yang kita isi? Yang 10% ini kan yang serius kita isi dengan
mengembangkan kurikulumnya,” ujar Ary.

Sedangkan yang 90% seperti ember kosong ini diisi oleh yang lain seperti Youtube, IG, Tiktok, yang tidak mengandung Bela Negara. Bahkan Menurut Ary justru banyak konten yang mengandung perpecahan, bahkan tak jarang ujaran yang nyinyir.

Wantannas yang merupakan lembaga pemerintah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden ini berkomitmen untuk membangun semangat Bela Negara di kampus-kampus. Sebagai bukti keseriusannya Wantannas bekerjasama dengan ESQ akan mengadakan training gabungan Bela Negara kampus-kampus seluruh Indonesia pada hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2020.

BACA JUGA  Training Pendidikan Karakter 4000 Mahasiswa Baru Universitas Pasundan

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.