
Tertawa merupakan ekspresi yang dikeluarkan ketika melihat, mendengar, dan merasakan hal yang lucu. Namun, terkadang tawa juga bisa disebut sebagai “pertahanan diri” seseorang bahwa mereka “baik-baik saja”. Lantas, adakah orang yang menggunakan tawa sebagai pertahanan diri?
Contohnya para komedian. Mulai dari panggung ke panggung, ia harus mampu membuat ratusan orang tertawa dengan jokes yang memukau. Apa penonton senang? Pasti. Lalu, bagaimana dengan komediannya?
Miris memang, mereka yang mengundang gelak tawa, namun minim kebahagiaan. Tak jarang pula para komedian merasa frustasi lantaran merasa tak lucu lagi dan tak dianggap oleh public, sehingga bunuh diri pun jadi langkah protes kepada Tuhan. “Mengapa hidup saya seperti ini?”.
Nah, apa hal ini bisa juga terjadi kepada kita yang notabene-nya orang biasa? Tentu. Toh, saat ini banyak orang yang mengaku baik-baik saja tapi di dalam hatinya merana. Membutuhkan solusi namun tak tahu apa yang harus diperbuat.
Kalau sudah begini, apa yang harus diperbaiki? Jawabannya adalah HATI dan PIKIRAN.
Hati adalah tempat segala rasa bersemayam, dan pikiran lah yang mampu menetralisir sugesti-sugesti negatif. Sugesti negatif inilah yang dianggap sebagai pemicu rasa depresi sehingga kebahagiaan pun makin jauh di hadapan.
Lantas, bagaimana solusi memperbaiki situasi seperti ini? Jangan khawatir, ESQ siap membantu menyelesaikan depresi dan segala permasalahan Anda melalui Training New Chapter. Anda akan diajak menjelajah hati untuk menemukan kebahagiaan hakiki yang tak pernah lekang oleh waktu.
ESQ – Expert in Character Building
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda
Cara Menyelesaikan Masalah dan Menghilangkan Depresi, Bisakah Dengan Tertawa?






