JAKARTA – Ratusan Kepala Sekolah dan Guru dibekali Fun Theory dalam mengajar dari ESQ dalam naungan Yayasan Ary Ginanjar Agustian (YAGA). Fun Theory adalah konsep pembelajaran yang menyenangkan, membuat siswa happy, enjoy dan bersemangat.
Selain Fun Theory, masih banyak jenis pelatihan yang diberikan Yayasan Ary Ginanjar Agustian kepada 262 Kepala Sekolah dan Guru di 20 SDN Se-Probolinggo, terkait Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbudristek.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa di seluruh Indonesia melalui Sekolah Penggerak yang mampu mendemonstrasikan kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership).
YAGA mengusulkan program sekolah penggerak dengan berbasis kepada pendidikan karakter, bagaimana menanamkan kebiasaan (habits) yang baik dan berakhlak mulia.
Setelah mengikuti rangkaian pelatihan, diharapkan para Guru dan Kepala sekolah bisa meraih kesuksesan dalam mengajar dengan menggabungkan 3 K (Kompetensi, Keluwesan, dan Kapastitas diri). Sehingga Kepala Sekolah mendapatkan ilmu pembelajaran mandiri E-Learning tentang Coaching sedangkan guru mendapatkan ilmu public speaking, dan ilmu lainnya.
Salah satu dampak yang terlihat nyata adalah hasil dari Fun Theory. Kecenderungan siswa memang tidak suka belajar dengan cara yang membosankan, untuk itu diperlukan cara belajar yang menyenangkan dan membuat para siswa tertarik terhadap materi yang disampaikan oleh pengajar. Hal ini sesuai dengan teori neurosains bahwa otak pusat berpikir (neokorteks) akan bekerja jika pusat emosi (system limbik) dalam keadaan bahagia.
Bisa dibayaangkan seperi apa kualitas yang dihasilkan jika setiap siswa belajar penuh semangat dan antusias? Mereka menjadikan belajar sebagai momen yang sangat menyenangkan bahkan ilmu-ilmu yang disampaikan tersimpan dengan kuat dalam pikiran. Maka apa dampaknya? Tentu prestasi, impian, dan bahkan potensi-potensi besar dari siswa akan bermunculan.
Berikut ini adalah hasil praktek para guru dengan teknik mengajar yang menyenangkan dan komunikasi yang positif:
https://instagram.com/p/CW7BE5dlQ-n/embed/
Di dalam video tersebut terlihat seorang guru sedang memberikan instruksi sederhana kepada murid-muridnya sebelum pembelajaran dimulai. Sang guru mengucapkan, “Semangat pagi anak-anak, tunjukkan ekspresimu dengan bahagia.”
Seketika gestur tubuh sang guru berubah menjadi gaya yang fun, diiringi dengan senyuman. Hal tersebut diikuti oleh seluruh muridnya. Sehingga cara seperti itu diharapkan membuat anak-anak bahagia sebelum belajar, membuat perasaan sang guru menjadi senang ketika mengajar.
Aktivitas itu juga bisa menjadi energizer supaya semangat, serta termasuk diversifikasi pembelajaran Student Wellbeing yang membuat siswa bahagia.
Di dalam Program YAGA juga mengajarkan tentang metode Jari Al Jabar serta mengajar ala ESQ. Dengan begitu, insan pendidik bisa membangun komitmen dan sosialisasi transformasi “Sekolah Merdeka”, membangun mindset yang positif serta menjadi pemimpin yang berkarakter untuk sekolah merdeka.
Sekolah yang akan diberikan pelatihan dari YAGA di antaranya SDN Sukodadi I, SDN Sukodadi II, SDN Patokan I, SDN Semampir I, SDN Besuk Agung, SDN Bremi II, SDN Temengungan, SDN Banyuanyar Kidul, SDN Maron Wetan I, SDN Sukokerto I, SDN Karanggager I, SDN Klaseman I, SDN Sebaung I, SDN Kedungdalem I, SDN Kedungdalem II, SDN Sumberkedawung, SDN Munengleres I, SDN Sepuhgembol I, SDN Lumbang II, SDN Ngepung.