Sejarah Lebaran yang Belum Diketahui Banyak Orang – Lebaran adalah momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Bagaimana tidak? Usai sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, umat muslim akhirnya mendapatkan kemenangan yang nilainya tiada tara. Kemenangan itu tiba pada saat Hari Raya Lebaran. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat sejarah Lebaran yang belum diketahui oleh banyak orang?
Mengapa Hari Raya Idul Fitri dianggap sangat istimewa? Dan bagaimanakah sejarah tradisi lebaran adanya hari raya idul fitri? Nah, untuk lebih jelasnya mari kita simak bersama!
-
Awal Mula Sebelum Islam Turun
Jauh sebelum agama Islam turun, masyarakat arab jahiliyah sudah memiliki dua hari raya, yaitu Nairuz dan Mahrajan. Hari raya ini sering dirayakan oleh masyarakat arab dengan pesta pora, seperti menari-nari, makan makanan mewah, dan minuman keras.
-
Turunnya Perintah Puasa di Bulan Ramadhan
Nairuz dan Mahrajan adalah dua hari raya yang berasal dari zaman Persia kuno. Namun, berdasarkan hadist riwayat Abu Dawud dan An-Nasa’i yang memerintah umat muslim untuk berpuasa, Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah telah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.”
-
Pertama Kalinya Hari Raya Idul Fitri Dirayakan
Dilansir dari ensiklopedia islam, sejarah Lebaran atau hari raya idul fitri pertama kali dirayakan pada saat perang Badar usai, lebih tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah. Pada saat itu, Rasulullah SAW merayakan dua kemenangan sekaligus.
Kemenangan pertama, didapat pada saat Rasulullah dan para sahabatnya berhasil mengalahkan kaum kafir dalam perang Badar. Kemenangan kedua didapat dari menaklukan hawa nafsu setelah sebulan puasa.
Menurut sebuah hadist riwayat, Nabi Muhammad SAW melaksanakan sholat Ied dalam keadaan masih penuh luka di badannya akibat perang Badar. Dalam riwayat itu juga disebutkan bahwa Rasulullah merayakan Hari Raya Idul Fitri dalam keadaan letih, sampai-sampai beliau merebahkan tubuhnya pada Bilal RA saat menyampaikan khutbahnya.
-
Tempat Pelaksanaan Sholat Ied
dilansir dari Republika.co.id, menurut Hafizh Ibu Katsir, Rasulullah meninggalkan masjid menuju suatu tanah lapang dan menunaikan sholat di lapang tanah itu. Nah, sejak saat itulah Rasulullah dan para sahabatnya melaksanakan ibadah sholat Ied di tanah lapang terbuka.
Hingga kini, perayaan hari raya idul fitri dilaksanakan sudah hampir 1438 kali. Bahkan, masyarakat Indonesia sendiri memiliki tradisi tersendiri dalam menyambut hari raya lebaran.
Namun, hal paling penting dari perayaan hari raya idul fitri adalah kita harus menghargai dan mengisi hari raya idul fitri dengan kegiatan yang bisa mendatangkan pahala. Dengan begitu, kita akan dianggap sebagai umat yang taat dan menghormati sejarah Lebaran asal mula Hari Raya Idul Fitri yang Allah datangkan kepada Rasulullah SAW.
Writer : Tya