Semakin berkembangnya teknologi maka teknik pemasaran kini mulai bergeser melalui online marketing. Selain memiliki biaya yang relatif lebih rendah dibanding offline marketing, online marketing juga dinilai lebih mudah dikontrol dan dipantau efektifitasnya.
Meski demikian bukan berarti offline marketing tidak dibutuhkan lagi dalam kegiatan bisnis.
Coba lihat beberapa perusahaan online besar seperti bukalapak, tokopedia, traveloka, dan perusahaan berbasis digital lainnya. Mereka tetap melakukan usaha pemasaran secara offline.
Kenapa mereka tetap menjalankan strategi pemasaran secara traditional di era digital ini? Jawabannya karena offline marketing masih memberikan dampak signifikan bagi penjualan bisnis apabila di terapkan secara optimal.
Offline marketing masih tetap diperlukan meski online marketing sedang populer dan memberikan pengaruh besar bagi masyarakat.
Online marketing tidak dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Bahkan di Indonesia kini, masih banyak yang buta/ belum mengenal Internet.
Offline marketing dari TV, radio hingga surat kabar masih efektif sebagai sarana iklan. Contohnya, untuk para orang tua yang tidak mengerti tentang internet, mereka akan mendapatkan segala informasi melalui TV, radio atau surat kabar tersebut.
Terlebih lagi untuk masyarakat Indonesia yang tinggal di pelosok negeri dan belum sama sekali tersentuh internet maupun TV. Maka satu-satunya strategi marketing yang digunakan adalah offline marketing.
Jadi, meskipun online marketing memiliki dampak yang besar bagi media promosi, namun tidak kemudian membuat offline marketing jadi tidak berguna.
Offline marketing tetap dibutuhkan untuk menjangkau lapisan masyarakat yang masih belum menggunakan internet.
Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dari ESQ 165 Great Leader Series dengan like halaman facebook https://www.facebook.com/esq165.greatleader/
Anda Ingin segera meraih pencapaian tertinggi dalam hidup Anda?
Dapatkan Informasi Training, Tips Menarik dan Artikel Inspiratif dari ESQ 165 melalui email Anda