Skip to main content

Launching Lean Enterprise IBIMA dalam Akselerasi Pemulihan Dunia Usaha dan Industri

expert-in-character-building

JAKARTA – Insan Bisnis dan Industri Manufaktur Indonesia (IBIMA) telah melaksanakan Grand Launching Lean Enterprise dalam rangka mengakselerasi pemulihan dunia usaha dan industri pada Senin (7/9/2020) secara daring.

Gati Wibawaningsih  (Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian) memberikan sambutan serta maksud dilaksanakannya kegiatan ini.

“Acara me-launching Lean Enterprise IBIMA ini bertujuan untuk membangun dunia usaha dan industri yang unggul serta sustainable melalui lean industry atau enterprise. Dengan mempersiapkan sumber daya manusianya agar dapat berkontribusi dalam dunia perekonomian nasional.”

Selain Gati Wibawaningsih, dua orang lainnya yakni Eddy Satriya (Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah), serta perwakilan dari Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian) ikut menyapa 195 orang dalam zoom meeting.

Founder dan CEO IBIMA, I Made Dana Tangkas dalam kesempatannya menjadi narasumber, menilai bahwa Indonesia sedang dihadapkan oleh kondisi wabah Covid-19 yang berdampak pada bisnis serta industri. Menurutnya strategi bisnis dan lean enterprise IBIMA sangat penting ditindaklanjuti.

BACA JUGA  President ESQ Bongkar Rahasia Jepang dan Korea Kepada 3 BOD Serta 23 BOD-1 Petrokimia Gresik

“Dunia industri terpukul berat karena berdampak pada SDM-nya seperti kena PHK dan jadi pengangguran. Kita bersiap untuk menguasai teknologi dengan sistem online misalnya. Impak dari asumsi wabah covid dan krisis ekonomi bisa kita perbaiki,” katanya.

Jika I Made Dana Tangkas membahas perindustrian melalui sistemnya, maka Ary Ginanjar (Founder ACT Consulting) memberikan tambahan seputar Corporate Culture, bahwa ada 3 hal yang harus dimiliki oleh Lembaga, perusahaan atau instansi.

“Pertama, harus punya core values atau nilai-nilai. Kemudian yang kedua dari segi pola pembinaan, pembelajaran dan sebagainya dimasukkan ke dalam sistem. Dan yang ketiga adalah faktor penting yaitu leadershipnya. Jika corporate culture memperhatikan 3 hal tadi, tatanan dunia akan terbentuk,” jelas Ary sembari melontarkan senyuman kepada para peserta melalui monitor besar dari Studio lantai 23, Menara 165.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.