Adakalanya hati dan pikiran ini risau ketika memikirkan soal rezeki. Sudah membiasakan berpikir positif, berusaha, dan berdoa. Namun, kekhawatiran sesekali mampir mengusik diri. Jangan Resah, Rezeki Allah yang Ngatur, Renungkanlah Cerita Ini
Apakah sahabat ESQ pernah merasakan hal ini?
Jika YA dan untuk Anda yang meresahkan soal rezeki, Anda perlu tahu rezeki banyak bentuknya. Nah, untuk lebih memberikan pemahaman, yuk sama-sama simak cerita berikut :
Kemarin hujan turun dari jam 9 pagi. Saat itu seorang tukang rujak numpang berteduh di teras toko saya.
Saya lihat gerobaknya masih penuh dengan buah-buahan. Si tukang rujak pun tampak sedang duduk dan membuka Alquran. Beliau tekun mengaji hingga sejam berlalu.
Saya pun mulai risau karena hujan belum berhenti dan tak jua ada pembeli datang. Saya pun keluar untuk membagikan minuman pada si tukang rujak.
“Kalau musim hujan ini jualan repot juga ya Pak. Mana masih banyak sekali dagagan,” kata saya.
“Iya bu… Mudah-mudahan ada rezeki,” jawabnya.
“Amien,” kata saya. “Tapi kalau dagangan tidak habis bagaimana pak?”
“Kalau nggak habis ya risiko bu. Kalau seumpama melon, semangka, dan buah lainnya yang sudah kebuka bagi saja ke tetangga. Mereka pasti akan senang, daripada kebuang. Buah yang masih bagus bisa disimpan. Ya, mudah-mudahan dapat nilai sedekah,” jelas Si Tukang Rujak.
“Kalau hujannya sampai sore bagaimana pak?”
“Alhamdulillah, berarti rezeki saya hari ini jadi banyak berdoa. Hujan kan waktu mustajab buat berdoa bu. Hujan itu kan juga rezeki,” kata Si Tukang Rujak.
“Kalau tidak dapat uang bagaimana pak?”
“Itu berarti rezeki saya bersabar. Allah yang mengatur rezeki dan maha adil. saya bergantung kepada-Nya. Apa aja bentuk rezeki yang Allah kasih saya syukuri. Alhamdulillah, sebagai penjual rujak saya belum pernah kelaparan,” katanya.
“Pernah beberapa kali saya tidak dapat uang sama sekali. Namun, tiba-tiba tetangga mengirim makanan. Kita ini hidup cari apa bu? Yang penting bisa makan, biar ada tenaga buat ibadah dan usaha,” lanjut Si Tukang Rujak sambil memasukkan Alquran ke kotak di gerobak.
“Mumpung hujannya rintik bu, saya bisa jalan. Makasih ya Bu,” pamitnya sambil tersenyum.
Saya terpana… Betapa malunya saya yang dipenuhi rasa gelisah saat hujan. Begitu khawatirnya saya apda rezeki materi, hingga mengabaikan rezeki lainnya yang ada di depan mata.
saya pun jadi tersadar bahwa rezeki berupa bisa beribadah, hidayah, bersyukur, dan bersabar itu jauh lebih berharga, daripada uang, harta, atau jabatan.
Bagaimana menurut Anda?
Atau masih belum puas dengan uraian di atas? Jika ya Anda bisa mendapatkan informasi, ilmu, panduan, dan motivasi lebih lengkap di Training ESQ New Chapter dan Training Mission Character Building & Self Controlling Collaboration.
Jika berminat langsung saja katakan TERTARIK di kolom komentar ya…
Salam 165
Yuk kita diskusi di kolom komentar bawah ini. Berikan like dan share juga bila postingan ini bermanfaat yaa…
Salam 165
JikA tertarik join training, ada kabar baik untuk Anda. ESQ Leadership Center menghadirkan PROMO SPARKLING RAMADHAN up to 32%. Info detail dan pendaftaran http://esqtraining.com/sparkling-ramadhan/
Salam 165
Semoga artikel
Jangan Resah, Rezeki Allah yang Ngatur, Renungkanlah Cerita Ini
Bermanfaat untuk Anda