Menjadi Pemenang Kehidupan Itu Dimulai dari Pilihan Anda. Sabar dan Ikhlas seringkali menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kisah-kisah orang sukses. Banyak orang bertanya langsung, mengirim inbox, hingga bertanya di kolom komentar sosial media ESQ tentang kebahagiaan dan kesuksesan. Bagaimana Cara Menjaga Hati Agar Selalu Sabar dan Ikhlas
Misalnya seperti :
– Bagaimana caranya agar bahagia atau sukses?
– Bagaimana caranya menyelesaikan masalah ini dan itu?
– Apa yang harus saya lakukan, agar saya begini dan begitu?
– Dari mana saya memulai?
Dan sebagainya…
Untuk menjawab sejumlah kegundahan Anda, ESQ punya sebuah kisah menarik. Kita bisa memetik sebuah pelajaran berharga dari kisah ini. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaan :
Bagaimana Cara Menjaga Hati Agar Selalu Sabar dan Ikhlas
Suatu hari ada 2 orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Namun, penjualnya ternyata melayani dengan buruk dan mukanya cemberut.
Orang pertama jelas jengkel menerima layanan seperti itu. Namun, menariknya orang kedua tetap enjoy dan bersikap sopan pada si penjual.
Lalu, orang pertama bertanya kepada orang kedua. “Hei, kenapa kamu bersikap sopan pada penjual yang menyebalkan itu?”
Sahabatnya pun menjawab, “Lho kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain.”
“Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali tadi,” bantahnya karena masih merasa jengkel.
“Ya itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan sebagainya. Toh itu enggak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri kita sendiri.”
Ya, itulah yang sering terjadi pada keseharian kita. Kita mulai mengerti kenapa harus tahu Cara Menjaga Hati Agar Selalu Sabar dan Ikhlas
Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain pada kita. Ketika orang lain melakukan hal buruk, maka kita akan membalasnya dengan hal buruk juga.
Coba kita renungkan bersama, mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Kenapa untuk berbuat baik saja harus menunggu diperlakukan dengan baik? Kenapa kita harus memulai dengan melihat tindakan orang lain, padahal kita sangat bisa memulai dari diri sendiri?
Jaga suasana hati kita dan jangan biarkan hal-hal buruk di lingkungan mempengaruhi hidup kita, cara kita berpikir, dan bertindak.
Inilah salah satu kisah yang dapat menjawab Bagaimana Cara Menjaga Hati Agar Selalu Sabar dan Ikhlas
Jika Anda butuh panduan, tips, dan cara-cara lainnya yang lebih lengkap, lebih detail, dan benar-benar mampu menggerakkan Anda, maka mari bergabung bersama DR. HC. Ary Ginanjar Agustian di TRAINING ESQ NEW CHAPTER