Skip to main content

7 Negara Serentak Ikuti Training ESQ Quantum Excellence

expert-in-character-building

“Kita sesungguhnya bukan makhluk yang mengalami pengalaman spiritual, tapi kita makhluk spiritual yang mengalami pengalaman sebagai manusia.” – Pierre Teilhard de Chardin

ESQNews.id, JAKARTA – Dari 100 orang yang ingin sukses. Hanya 5% yang berhasil menggapai impian, 95% lagi dari mereka mengalami kegagalan. Dan memilih untuk tidak melanjutkan perjuangan dalam meraih kesuksesan. Berbeda dengan 5% dari mereka yang tetap berusaha meskipun mengalami kegagalan berulang kali.

Siapa sih yang tidak memiliki impian? Membayangkan kesuksesan menghampiri diri. Tak sekedar angan atau mimpi belaka. Namun bisa tercapai di kemudian hari.

Ya, semua orang ingin sukses, bahagiakan orang-orang tercinta. Menjadi orang hebat yang bermanfaat. Tapi, lagi-lagi belenggu itu datang di pikiran kita. Untuk apa? Agar mindset kita berubah bahkan jadi down.

“Kamu itu jangan mimpi ketinggian, kalau tak sampai nanti jatuh dan sakit. Udah yang pasti-pasti aja, gak usah neko-neko dalam hidup. Bisa bertahan hidup aja sudah untung.” Sering bukan dengar ucapan seperti itu?

Dalam Training ESQ Quantum Excellence pada (11/7/2020). Yang diikuti oleh ratusan peserta dari 7 negara yaitu Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong, Saudi Arabia, Turkey, dan Indonesia. Ary Ginanjar Agustian beserta lisensinya, Bram coba menangkis belenggu itu.

BACA JUGA  Milikilah Kekuatan Emosional Yang Stabil

“Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan sangat sempurna. Kita semua adalah wakil-nya atau seorang Khalifah di muka bumi ini. Kita memiliki potensi yang luar biasa hebat. Keluarkan potensi yang Allah berikan itu. Pergunakanlah sebaik mungkin. janji ya jadi orang sukses? Banggakan orangtua. Buktikan kamu hebat dan bermanfaat,” papar Founder ESQ.

Bisa jadi kita itu memiliki keinginan sukses yang tinggi. Ide-ide yang begitu hebat. Namun lupa atau enggan untuk merealisasikan. Betul?

Apa salahnya untuk mencoba? Jika gagal? Bangkit lagi. Bangun rasa optimis yang kuat, selaraskan dengan pikiran dan hati kita. Pasang kalimat afirmasi bahwa kita mampu dan bisa mengeluarkan potensi diri yang selama ini terpendam.

Setelah meninggal kelak kalian bisa berkata kepada Allah. “Aku telah menjalankan amanah sebagai khalifah-Mu. Kebaikan telah tersebar. Terimalah amalanku ya Rabb, berikan aku cahaya. Aku ingin kembali pada-Mu dengan wajah yang tersenyum,” ucap Ary dengan penuh penghayatan.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.