JAKARTA – Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M. Pd, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (Ketum PB PGRI) menyambut kehadiran Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Founder ESQ Group di Kantor PB PGRI, Jakarta pada Kamis (23/12/2021).
Unifah Rosyidi mempersilakan Ary Ginanjar untuk menggelar audiensi bersama rekan-rekannya yakni Drs, Mustafa Kemal, M. Pd, (Ketua Dept. Organisasi dan Kaderisasi PB PGRI), Dra. Dian Mahsunah, M.Pd, (Ketua PB PGRI), Dra. Rachmawaty AR, MM, (Ketua Dept. Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan PB PGRI), Sugandi, SE, M. Pd, (Ketua Dept. Pembinaan Kerohanian dan Karakter Bangsa PB PGRI) di ruang kerjanya, lantai 4.
Ketum PB PGRI itu mengatakan dalam tutur kata yang lembut bahwa, “Saat ini sedang terjadi tantangan dalam arti profesionalisme yang tidak merata. Dan PGRI ini berjuang berpuluh tahun untuk Undang–Undang dosen dan guru disitu disebutkan bahwa seorang guru itu professional, sejahtera dan terlindungi, namun ketiga–tiganya itu bisa dibilang belum cukup terpenuhi.”
“Kita semua juga harusnya ingat dengan visi PB PGRI yang ada, karena PGRI didirikan untuk mempertahankan kemerdekaan, mengisi kemerdekaan dengan program utama di bidang pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memperjuangkan kesejahteraan bagi para guru,” tuturnya.
Menurut UU No 14 tahun 2005 bahwa prospek profesi guru adalah profesional, terlindungi dan sejahtera. UU Guru juga memberi perlindungan hukum, termasuk perlindungan profesi, kesejahteraan, jaminan sosial, hak dan kewajiban.
Wanita pecinta kucing itu juga mengatakan terkait tantangan yang sedang dihadapi dunia pendidikan saat ini yaitu terkait era disruptif, teknologi yang semakin canggih dalam artian para siswa bisa belajar darimana saja termasuk internet. Sehingga peran guru sedikit tergerus, karena itu mentalnya harus lebih diperkuat. Dan untuk menjawab tantangan yang ada, Unifah bersama rekan rekannya ingin bersinergi dengan ESQ Group.
“Oleh karena itu, di sini hadir Ustadz Transformatif. Pak Ary ini jagonya mengisi hati orang–orang seluruh Indonesia termasuk para guru, kita akan berkolaborasi bersama untuk mengisi hati kita supaya tetap hidup semangat penuh kasih sayang dan memajukan pendidikan di Indonesia,” sambungnya dengan tersenyum manis.
Ary bersama timnya menyimak dengan seksama apa yang disampaikan oleh Unifah. Namun suasana terlihat sangat enjoy karena sembari menikmati hidangan yang tersedia, bahkan saling bernostalgia bahwa rata rata pimpinan di PB PGRI dalam ruangan tersebut adalah alumni ESQ.
“Suasana sejuk damai karena di sini sumber inspirasi dan cahaya untuk Indonesia. Dan ternyata bapak dan ibu adalah alumni ESQ yah,” kata Ary dengan sumringah.
Tokoh motivator Indonesia itu mencoba paparkan 4 hal untuk membantu mensejahterakan Guru di seluruh Indonesia, “Mendengar tantangan yang sedang dihadapi insan pendidik saya ingin memberikan 4 hal atau bisa dijadikan solusi yaitu dengan ilmu coaching, teknologi canggih dalam satu genggaman yaitu aplikasi Work Life & Beyond, Training New Chapter dan aplikasi Ruang Pelatihan by ESQ.”
Coaching adalah metode penggalian potensi manusia melalui teknik bertanya dan mendengarkan, juga mampu menuntun orang lain untuk menemukan solusi dalam hidup. Aplikasi Work Life & Beyond (WLB) untuk memantau semua kegiatan yang berlaku di PGRI seluruh Indonesia. Kemudian training New Chapter adalah untuk menemukan meaning and purpose dalam hidup. Terakhir, aplikasi Ruang Pelatihan by ESQ yang menayangkan semua paparan Ary Ginanjar yang inspiratif secara gratis.
“Ijinkan saya menanamkan mental yang kuat untuk para guru serta merapikan hati agar lebih berempati sembari menunggu perekonomiannya diperbaiki. Agar guru guru diseluruh Indonesia bisa memiliki hati yang mulia dalam memajukan pendidikan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tutupnya.