Skip to main content
Ilmu-Ketenangan-Jiwa
expert-in-character-building

Ada yang kenal dengan Abu Nawas? Sosok yang kental dengan cerita 1001 malam dan kisahnya sudah tersebar ke seluruh penjuru dunia. Sosok yang sering digambarkan sebagai pribadi cerdas dan jenaka. Seorang pujangga Arab atau penyair terbesar sastra Arab klasik.

Di antara banyaknya kisah jenaka tentang Abu Nawas, ada sebuah cerita menarik untuk Anda yang mencari “KETENANGAN JIWA”. Cerita bermula dari seorang lelaki paruh baya yang mengaku memiliki masalah pelik di hidupnya. Dia mencari Abu Nawas untuk membantu memberikan solusi.

Apa masalah pelik lelaki tersebut?

“Aku mempunyai rumah yang amat sempit. Rumah yang ditinggali aku, istri, dan delapan anak- anakku. Rumah itu terasa sempit dan ini membuat kami tidak bahagia, tidak nyaman, dan tidak tenang,” terang lelaki paruh baya itu.

“Apakah engkau punya seekor domba?” tanya Abu Nawas usai mendengar ceritanya.

“Tidak, tapi aku mampu membelinya,” jawab orang itu.

“Kalau begitu belilah seekor dan tempatkan domba itu di dalam rumahmu,” Abu Nawas menyarankan.

BACA JUGA  7 Cara Meraih Sukses di Usia Muda

Orang itu mengikuti saran tersebut dan kembali lagi setelah beberapa hari. “Wahai Abu Nawas, aku melaksanakan saranmu, tapi rumahku justru bertambah sempit. Semua jadi lebih buruk sekarang,” keluhnya.

“Kalau begitu belilah juga beberapa ekor unggas dan tempatkan di dalam rumahmu,” kata Abu Nawas.

Orang itu masih tidak membantah dan mengikuti saran tersebut. Beberapa hari kemudian, ia datang lagi. “Aku juga sudah mengikuti saranmu dengan menambah penghuni baru itu. Namun aku dan keluarga semakin tidak betah tinggal di rumah itu. Ini menyiksa,” tuturnya.

“Coba beli lagi seekor unta dan pelihara di dalam rumahmu,” Abu Nawas kembali memberi saran.

Lagi dan lagi orang itu tak membantah. Beberapa hari kemudian dia datang lagi menemui Abu Nawas. “Tahukah engkau keadaan rumahku hampir seperti neraka. Semua yang terjadi lebih mengerikan darihari-hari sebelumnya. Kami sudah tak tahan lagi dengan semua binatang itu,” katanya PUTUS ASA.

“Baiklah jika sudah tidak tahan. Coba jual unta itu,” kata Abu Nawas. Setelah terjual, Abu Nawas datang ke rumah orang itu dan bertanya, “bagaimana keadaan kalian sekarang?”.

BACA JUGA  Hadirilah!!! Gebyar Milad ESQ Leadership Center Di Menara 165 (Gratiss)

“Keadaannya sekarang lebih baik,” kata orang itu sambil tersenyum.

“Kalau begitu sekarang juallah unggas-unggasmu.” Beberapa hari kemudian Abu Nawas datang lagi. “Bagaimana keadaan sekarang?” tanyanya.

“Sekarang rasanya lebih menyenangkan,” jelas orang itu sumringah.

“Coba jual juga dombamu,” usul Abu Nawas.

Dengan senang hati orang itu melakukannya. Abu Nawas pun kembali bertamu dan bertanya, “bagaimana kondisi rumah kalian sekarang?”

“Rumah sekarang terasa lebih luas. Kami pun merasa lebih bahagia daripada dahulu. Terimakasih untukmu Abu Nawas,” katanya.

“Sebenarnya batas sempit dan luas tertancap di dalam pikiran. Jika engkau bersyukur atas nikmat Tuhan, maka Tuhan akan mencabut kesempitan dalam hati dan pikiran, serta memberikan ketenangan,” terang Abu Nawas.

Apakah engkau sering berdoa?”

“Ya,” jawab pria itu.

“Ketahuilah doa seorang hamba tidak mesti diterima. Ini karena Tuhan sedang membuka pintu pemahaman kepada hambanya. Ketika engkau tak diberi, maka ketiadaan pemberian itu merupakan pemberian yang sebenarnya,” tutur Abu Nawas.

(Sebenarnya rumah pria itu cukup luas dan dia cukup mapan. Namun yang menjadi inti masalah di kisah ini bukan tentang kemapanan dan rumah. Ini lebih pada sebuah rasa mengenai KEBAHAGIAAN dan KETENANGAN JIWA.. Itulah mengapa pria itu menyebut masalah ini pelik)

BACA JUGA  Apa Definisi Masalah Menurut Anda ?

Apa pendapat sahabat ESQ tentang kisah ini? Yuk
LIKE, SHARE, & COMMENT di bawah postingan ini…

Anda Ingin segera meraih pencapaian tertinggi dalam hidup Anda?
Dapatkan Informasi Training, Tips Menarik dan Artikel Inspiratif dari ESQ 165 melalui email Anda

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.