ESQ Group mengundang lebih dari 150 guru beserta kepala sekolah (dari SD hingga SMA/SMK), untuk mengikuti training ESQ New Chapter secara gratis. Sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan.
Dari berbagai wilayah di Jabodetabek dan Jawa Barat. Selama dua hari lamanya (18-19 Juli 2020) mereka diajak Simulasi Perjalanan Kehidupan saat menjadi ruh hingga kini.
Membawa peserta pada suasana yang penuh haru karena mengingat perjalanan hidup yang sudah dilakukan selama ini.
Oleh CEO ESQ Group, Ary Ginanjar Agustian. Beserta para Kadernya, Iman Herdimansyah dan Eka (Trainer)
“Situasi pandemi kali ini bukan hanya mengancam kesehatan tapi juga mengancam ekonomi dan sosial.
Banyak yang tidak mampu melampauinya akibat dari kehilangan pekerjaan, bisnis dan lainnya. Oleh karenanya kita membutuhkan sebuah solusi yaitu kita harus punya ketahanan mental, kita bisa tenang barulah kita memiliki solusi. Itulah sebabnya training ESQ New Chapter ada,” jelas Ary.
Kita harus menanamkan Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ). Ibarat jika kita ingin memiliki rumah, bangun pondasinya dulu.
Belief system adalah pondasi jiwa kita sebelum kita melangkah membangun skill dan knowledge sebagai atap. Tanpa pondasi kita akan rapuh.
Seorang peserta membagikan kesan dan rasa harunya. “Training ini telah menampar saya dan mengolok-olok hati saya ketika pak Ary mengatakan bahwa kenapa kita takut dengan jabatan, PSBB dan corona. Sedangkan Allah yang Maha Besar dan Maha Segalanya tidak kita takuti. Ini yang membuat saya lebih berfikir dengan jernih,” ungkapnya.
Ia pun menangis dengan apa yang disampaikan oleh Ary Ginanjar terkait belief system. Berdasarkan sains khususnya tentang sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
“Saya diberikan kesempatan untuk serta dalam acara New Chapter, setiap perjalanan manusia mulai dari bayi hingga tua. Demikian juga perjalanan saya, saya tengah mempersiapkan masa pensiun dan dari acara ESQ ini saya siap untuk menghadapi kehidupan. Serta mempersiapkan untuk menemui Allah SWT,” papar laki-laki paruh baya, sebagai salah satu peserta training.