JAKARTA – ESQ hadirkan kembali Training Online Vaksin Hati Angkatan 4 “Bangkit di Era Pandemi” bersama Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group) dan Coach Bramanto Wibisono (trainer ESQ) pada Sabtu (20/3/2021) pukul 08.00 – 16.00 WIB via Zoom Meeting secara cuma-cuma.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 1.600 orang yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Abu Dhabi, Singapura. Ribuan peserta terbagi menjadi 2 link zoom meeting.
Ary Ginanjar bersama tim ESQ memberikan 2 metode sebagai solusi hadapi pandemi yakni Neuro Linguistik Program, Hypnotheraphy serta kisah-kisah nyata tentang kehidupan kepada mereka. Tak hanya itu, Tokoh Pembangunan Karakter membagikan kisahnya setelah mendapat gelar baru sebagai Penyintas Covid-19.
“Saya punya gelar baru yaitu Ary Ginanjar Agustian, Lc atau Lulusan covid-19. Saya terkena covid dari tanggal 4 sampai 18 Januari 2021. Bukan covid kaleng-kaleng tapi dengan gejala menengah berat,” katanya dari Studio lantai 23, Menara 165.
Ia menunjukan keadaannya saat pengobatan dan pemulihan paska covid. Ary mengaku bahwa dokter Kusnanto-lah (Kepala RSUD Bekasi) yang selama ini memberikan arahan atau protokol kesehatan untuk menangani covid pada dirinya.
“Terimakasih kepada dokter Kusnanto dan semua yang turut mendoakan. Saya ingat waktu itu dalam 3 – 9 hari pertama badan terasa ditusuk-tusuk besi panas. Kulit seperti melepuh dan sakit kalau disentuh. Pandangan mata semua serba kelabu. Saat itulah saya hanya mengingat Allah dan Rasul saja.”
Baginya, saat-saat terkena covid itulah ia merasa semakin dekat dengan Allah, semakin merasa dicintai dan disayang Allah, merasa ditemani oleh Allah.
“Itulah saat terindah dalam hidup saya. Selama 20 tahun saya menantikan hal ini. Saat itu juga saya berjanji ketika sembuh akan melanjutkan training. Saya akan menceritakan kemuliaanmu. Menceritakan kisah Rasulullah,” kenangnya sambil menundukkan kepala dan menangis.
Semua partisipan yang hadir merasakan atmosfer yang sama dengan Ary Ginanjar, terlihat dari layar zoom dan kolom chat. Dari wajah mereka nampak ada kesedihan bahkan sampai ikut meneteskan air mata.
Pada saat training Vaksin Hati yang ketiga, ada salah satu peserta dinyatakan positif Covid-19 dan harus di karantina. Wanita tersebut bernama Sarah dari Turki.
Awalnya ia memutuskan untuk tidak ikuti training Vaksin Hati karena duduk pun terasa sulit. Tapi akhirnya ia mengikuti training hingga selesai.
“Entah kenapa dan kekuatan darimana saya bisa mengikutinya sampai selesai. Seolah-olah suara pak Ary, Coach Iman, Coach Rudi, dan Coach Bram memanggil-manggil saya. Kekuatan yang diberikan pak Ary dan tim sangat luar biasa, lebih dari obat dokter yang diberikan kepada saya.”