Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang mana yang lebih dulu diraih. Bahagia lalu sukses atau sukses lalu bahagia?
Pertanyaan yang umumnya diajukan, ketika seseorang berada di fase belum meraih bahagia dan sukses dikehidupannya. Seseorang yang berusaha mewujudkan impian itu dengan berbagai cara yang ada.
Dalam proses meraih bahagia dan sukses itu, ada yang merasa:
- Lelah
- Hilang semangat
- Bingung
- Galau
- Hingga merasa sakit
Apakah sahabat ESQ sedang merasakan hal ini? Jika ya coba simak ulasan berikut:
Dalam sebuah review Psychological Bulletin yang dirangkum dari 225 studi tentang bahagia dan sukses, ditemukan bahwa untuk bahagia tidak harus sukses.
Maksudnya rasa bahagialah yang akan mengantarkan kita pada kesuksesan. Dengan kata lain lebih baik bahagia dulu baru sukses. Kok bisa? Kenapa?
Alasannya karena kebahagiaan mengarahkan kita ke keberhasilan yang lebih besar dalam hidup. Orang bahagia sering memiliki suasana hati positif. Suasana yang akan mendorong diri untuk menjadi lebih baik dan mengoptimalkan usaha dalam berbagai aktivitas atau pekerjaan.
Ketika orang merasa senang, mereka cenderung merasa yakin, optimis, energik dan lain-lain. Orang bahagia tentu juga akan berjumpa dengan kendala, rintangan, kegagalan, atau rasa sakit. Namun, energi positif dari kebahagiaan itu bisa jadi kekuatan dan benteng untuk bisa bergerak maju dan menemukan solusi.
Lalu, bagaimana caranya menjadi orang yang bahagia? Cukup temukan “True Power” yang ada di dalam diri kita masing-masing. Kekuatan sejati yang akan membimbing kita manusia mampu merengkuh KEBAHAGIAAN dan mewujudkan kesuksesan.