Skip to main content

Apa Yang Kita Panen Sesuai Dengan Apa Yang Kita Tanam

expert-in-character-building

Ada sebuah pepatah, “We Will Harvest What We Plant”, Apa yang kita panen adalah apa yang kita tanam. Apa maksudnya? Jadi… bila kita menanam benih kebaikan, percayalah bahwa kita akan memperoleh buah bernama kebaikan. Namun sebaliknya, jika kita menanam keburukan, maka kita akan memanen keburukan pula.

Hal ini terjadi pada kisah nyata berikut ini.. Jadi demi membayar uang sekolah, seorang anak miskin harus berjualan dari rumah ke rumah. Hingga pada suatu hari, anak ini kelaparan sekali, ia tidak punya uang untuk membeli makanan karena jualannya tidak laku. Ia pun memutuskan untuk meminta makanan saat mengetuk rumah yang akan ia kunjungi berikutnya.

Seorang wanita yang sangat cantik membuka pintu itu, dan anak tersebut kehilangan keberaniannya. Ia pun hanya memimpi segelas air karena terlalu malu untuk meminta makanan. Wanita itu memberinya segelas susu yang langsung lahap di minum oleh bocah itu.

Sambil mengucap terimakasih, anak itu bertanya berapa biaya hutang yang harus saya lunasi untuk membayar segelas susu ini? Akan tetapi wanita tersebut hanya tersenyum dan berkata bahwa ia telah diajarkan dari kecil untuk bersikap baik kepada sesama. Ia tidak mengharap imbalan apapun.

BACA JUGA  Nilai Sebuah Kesuksesan Dalam Berbisnis

Bocah ini akhirnya meninggalkan rumah wanita tersebut dengan penuh kekuatan untuk terus melanjutkan pendidikan dan terus bekerja keras.

Saat ia merasa ingin berhenti sekolah, ia teringat wanita itu. Wanita yang telah memberikannya keyakikan dan ketabahan di dalam dirinya.

Bertahun-tahun kemudian di sebuah kota besar, seorang ahli bedah ternama Dr. Howard Kelly dipanggil untuk berkonsultasi dengan seorang wanita paruh baya yang menderita penyakit langka.

Ketika wanita tua ini mengatakan nama kota kecil tempat ia tinggal, Dr.Kelly tersadar ia adalah wanita yang telah memberinya segelas susu bertahun-tahun lalu.

Kemudian dokter itu melanjutkan konsultasi dengan perawatan terbaik dan memastikan ia mendapat perhatian khusus, hingga akhirnya wanita ini berhasil sembuh dan kembali ke rumah.

Wanita itu sangat khawatir karena perawatan yang ia lakukan sudah bertahun-tahun dan pasti membutuhkan biaya yang besar.

Namun ketika ia menerima surat tagihan ia menemukan bahwa Dr. Kelly telah membayar tagihannya dan menulis sebuah catatan kecil seperti ini:

“Sudah dibayar lunas dengan segelas susu”.

BACA JUGA  5 Tips Menjalankan Bisnis di Pinggir Jalan

Sahabat ESQ dari kisah tadi kita dapat mengambil pelajaran bahwa tidak ada salahnya untuk memberikan bantuan kecil kepada orang yang sangat membutuhkan. Karena jika suatu saat kita mengalami kesulitan, akan datang bantuan dari orang lain kecil yang anda berikan di masa lalu.

PS : Silakan like, komen, dan share postingan ini agar bermanfaat bagi orang lain.

 


Salesman dan pebisnis sukses tidak banyak waktu untuk mendengar ocehan negatif dari orang lain. Sesekali mereka bisa menerima kritik untuk perbaikan, dan terus melaju tanpa terlalu memikirkan hingga kritik tersebut menjadi beban.

Itulah 7 tips untuk menghilangkan rasa takut saat berbisnis dan melakukan presentasi jualan. Rasa takut yang membentuk diri Anda menjadi mental block. Untuk itu Training ESQ Selling Without Selling hadir spesial bagi Anda yang ingin memajukan bisnis dan meningkatkan penjualan bersama pakar Neuro-Linguistic Program (NLP) Coach Nooraizan Zie.

Daftar-Training-ESQ

Anda Ingin segera meraih pencapaian tertinggi dalam hidup Anda?
Dapatkan Informasi Training, Tips Menarik dan Artikel Inspiratif dari ESQ 165 melalui email Anda

BACA JUGA  Yuk, Ciptakan Bahagia dari Diri Sendiri!

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Chat kami untuk info Training/Seminar