Kita mungkin sering mendengar kalimat seperti “Jangan mimpi deh.. “ atau “pemberi harapan palsu…” dikalangan remaja saat ini. Hal tersebut muncul karena kurangnnya optimisme akan masa depan, atau bisa jadi sebagai gejala dari tidak memiliki tujuan atau impian, atau bisa dikatakan takut bermimpi.
Punya mimpi kok takut sih..?
Hal besar yang kita capai hari ini adalah hasil dari mimpi kita, langkah-langkah kecil yang pernah kita mulai tapaki dahulu. Semua berawal dari hal kecil, dari sebuah mimpi. Mimpi tentang masa depan, tentang sebuah kesuksesan. Mimpi adalah harapan atau gambaran akan seperti apa kelak kita dimasa datang.
“Masa depan hanyalah milik orang-orang yang percaya akan keindahan mimpi-mimpi mereka.” – Eleanor roosevelt,
Impian adalah ambisi dari dalam diri manusia yang mampu menjadi motor untuk bangkit dan maju. Impian akan melahirkan hasrat yang menggerakkan manusia untuk mewujudkannya. Dunia inipun tumbuh berkembang dengan peradaban yang lebih maju serta teknologi yang lebih canggih berkat impian orang-orang besar dimasa lalu. Orang-orang besar itu adalah mereka yang dahulunya para ‘pemimpi’.
Impian itu motivasi
Impian yang kita miliki mampu memotivasi kita menuju keberhasilan, mengahadapi berbagai halang rintang untuk mencapai tujuan kita. Dorongan motivasi itulah yang akan menggerakkan segenap pikiran, kemampuan serta menciptakan strategi yang harus ditempuh, termasuk bagaimana kita mencari informasi semua hal tentang impian tersebut dan berlari menggapainya.
Nelson Mandela, sebelum menjadi Presiden, ia harus berjuang untuk sebuah impian negaranya Afrika Selatan yang berdaulat. Untuk itu ia siap menghadapi tantangan yang begitu berat sekalipun. Impiannya selalu memotivasi Nelson untuk tetap berjuang, meskipun ia harus merelakan sebagian besar waktunya dibalik terali besi. Impian merupakan motivasi, sumber semangat bagi Nelson, hingga Afrika Selatan kemudian benar-benar merdeka.
Impian itu energi
Orang-orang yang memiliki impian besar dalam kehidupannya, akan senantiasa bersemangat dalam menjalankan aktivitasnya, karena ia tahu betul bahwa ia memiliki harapan dan keyakinan akan masa depannya. Impian mampu memunculkan energi yang luar biasa, yang berasal dari dalam diri manusia, sehingga dengan energi tersebut seseorang mampu menghadapi seluruh tantangan, melampaui belenggu yang membatasi dirinya, dan bergerak tanpa lelah dalam mencapai impiannya itu.
Entah itu harus mendaki puncak gunung setinggi awan di langit atau pun harus menyeberangi samudera yang luasnya seluas hamparan gurun sahara. Mereka tidak akan peduli, karena energi yang dihasilkan mimpi itu telah menjalar keseluruh tubuh, sehingga tak ada kata lain kecuali “berhasil”.
Eriyanto misalnya, siapa yang menyangka anak seorang pengembala kambing dari suatu desa disukabumi berhasil lolos dalam seleksi pemain sepak bola junior berbakat oleh AC milan, sehingga berhasil membawa timnya menjadi juara, dan eri berhasil meraih predikat sebagai kapten terbaik. Tentu saja prestasi membanggakan tersebut telah membawanya menuju impiannya : merumput di kiblatnya sepakbola dunia : eropa ….
Mimpinya menjadi seorang pemain sepak bola dan merasakan empuk dan hijaunya rumput eropa menjadi energi bagi dirinya untuk terus berlatih dengan seluruh kemampuannya, berkorban dengan apa yang dimilikinya, dan dengan energi dari mimpi tersbut mampu men-drive nya untuk menuju apa yang diimpikannya.
Impian itu memudahkan
Anda pasti mengenal Wright bersaudara, yang berhasil menciptakan teknologi luar biasa yang membuat setiap orang bisa terbang?
Dia adalah penemu sekaligus pioner cikal bakal pesawat terbang seperti sekarang ini. Berawal dari sebuah mimpi. Mimpi bahwa mereka ingin dapat terbang seperti burung yang mengangkasa. Mimpi yang saat itu ditertawakan banyak orang, bahkan Wright bersaudara disebut sebagai orang konyol karena keduanya nekat mencoba terbang dengan berbagai hal. Masih ingatkah anda ketika keduanya di cap sebagai orang yang sinting karena mencoba terbang dengan turun dari bukit sampai-sampai kakinya patah.
Bagi orang lain ini hanyalah sebuah tindakan konyol dan sinting belaka tapi bagi Wright tindakan ini bukan sesuatu yang gila atau pun juga konyol tetapi adalah sebuah kegigihan dan kerja kerasnya yang tak pernah menyerah demi berhasil membuat keduanya bisa terbang seperti burung di angkasa.
Sekarang mimpi konyol dan sinting ala Wright ini menjadi nyata, kita dapat dengan mudahnya terbang dari satu kota ke kota lain, bukan?
So… mengapa kita harus takut untuk bermimpi.. Bukankah mimpi itu gratis… ?? Maka bermimpilah setinggi-tingginya, dan lakukan apapun yang kita bisa untuk menggapainya.
Kesuksesan berawal ketika kita mulai menciptakan impian jauh kedepan. Dan ketika kita berkomitmen untuk mencapai impian itu, maka selanjutnya impian itu yang akan menjadi magnet dan menarik kita kesana – Walt Disney
Oleh: Rendy Yusran (ESQ Certified Trainer Ary Ginanjar Agustian)