Hari ini cuaca di Jakarta Selatan, khususnya sekitar Gedung Menara 165 sedikit mendung dan sejuk. Cuaca yang semoga memberikan energi positif untuk melalui hari Jumat ini dengan penuh semangat.
Nah, untuk menambah semangat hari ini yuk sejenak kita mengupas tentang ujian kehidupan. Seperti judul di atas, apa yang akan Anda lakukan ketika cobaan mendera?
Apakah Anda akan diam saja? Anda mengeluh dan terpuruk? Atau akan menyemangati diri untuk menemukan solusi terbaik melaluinya?
Sebelum menjawabnya, coba simak sejenak sebuah kisah indah yang dikutip dari buku “Sentuhan Kalbu” karya Ir. Permadi Alibasyah di bawah ini.
Suatu hari, ada seorang anak mengeluh kepada ayahnya mengenai kehidupannya. Anak bertanya mengapa hidup ini terasa begitu berat dijalani. Anak merasa lelah dan ada rasa ingin menyerah. Bagi anak, setiap kali satu masalah selesai, maka akan muncul masalah baru lainnya.
Mendengar hal itu, Sang Ayah yang seorang koki membawa buah hatinya ke dapur. Ayah mengisi tiga panci dengan air dan meletakkannya di atas api. Ketika air sudah mendidih, ayah memasukkan WORTEL di panci pertama, TELUR di panci kedua, dan KOPI BUBUK di panci ketiga.
Tanpa berkata-kata, si anak menunggu apa yang dilakukan ayahnya dengan tidak sabar. Setelah 20 menit berlalu, Sang Ayah mematikan api. Lalu, ayah meniriskan wortel di mangkok pertama, telur di mangkok kedua, dan kopi di mangkok ketiga.
“Apa yang kau lihat nak?”
“Wortel rebus, telur rebus, dan kopi,” jawab si anak.
Lalu Sang Ayah mengajaknya mendekat dan meminta si anak merasakan wortel. Anak mengataka bahwa wortel terasa lunak. Ketika diminta memecahkan telur, anak mendapati sebuah telur yang mengeras. Terakhir, ayah meminta anak untuk mencicipi kopi. Si anak pun tersenyum karena mencium aroma yang khas dna rasa unik kopi.
“Apa arti semua ini ayah,” tanya anak yang tak mengerti.
Ketiganya (wortel, telur, dan kopi) telah mengahadapi kesulitan yang sama yakni perebusan. Namun, masing-masing memiliki reaksi yang berbeda.
Wortel sebelum direbus KUAT, KERAS, dan SUKAR DIPATAHKAN. Namun, setelah direbus menjadi lembut dan lunak.
Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Namun setelah direbus isinya mengeras.
Bubuk kopi pun mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi mengubah air tersebut.
“Jadi nak, kamu termasuk yang mana?” tanya Sang Ayah balik. “Ketika kesulitan menghampirimu, bagaimana kamu akan bereaksi dan menghadapinya?”
“Apakah kamu adalah wortel, telur, atau kopi?”
Apakah kamu adalah wortel yang keras, tapi setelah diberi penderitaan dan tantangan hidup menjadi melunak dan menyerah, hingga akhirnya kehilangan kekuatanmu.
Apakah kamu adalah telur yang awalnya berhati lembut dan dinamis, namun setelah didera kesulitan menjadi keras dan kaku.
Atau apakah kamu adalah bubuk kopi yang mengubah air panas. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi akan terasa semakin nikmat.
“Jadilah engkau seperti bubuk kopi. Ketika keadaan membaik usai menghadapi tantangan kehidupan, maka kondisi sekitar juga akan turut membaik. Bahkan mampu memberi warna dan aroma sedap di lingkungannya.”
Sekarang bagaimana menurut Anda? Anda akan memilih untuk jadi apa, ketika cobaan mendera?
Yuk share di kolom komentar bawah ini.
Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dari ESQ 165 Great Character Series dengan like halaman facebook https://www.facebook.com/esqtraining/
Informasi mengenai Pelatihan ESQ kunjungi  Training ESQ 165 Great Character Series
Anda Ingin segera meraih pencapaian tertinggi dalam hidup Anda?
Dapatkan Informasi Training, Tips Menarik dan Artikel Inspiratif dari ESQ 165 melalui email Anda