ANDA INGIN BAHAGIA? BERDAMAILAH DENGAN DIRI SENDIRI
Alkisah, ada seekor kura-kura yang unik, karena tempurungnya berwarna emas dan berbeda dengan kura-kura lainnya. Menyadari hal itu, si kura-kura jadi mengurung diri san selalu menyendiri di tempat gelap. Dia tak mau begaul, wajahnya muram, bahkan dengan saudaranya sendiri.
Suatu hari, ada seekor monyet periang yang sangat lincah mengajaknya berkenalan. Karena si monyet ini, kura-kura akhirnya mau keluar dari persembunyiannya dan berteman.
Namun, karena si monyet adalah hewan yang suka berteman, suatu waktu kura-kura mendapati si monyet sedang asyik bermain denga hewan lainnya, seperti gajah, kancil, dan sebagainya. Kura-kura merasa sakit hati, terabaikan, dan berpikir si monyet menghianatinya.
Padahal, si monyet sudah sering kali mengajak kura-kura bermain bersama, namun kura-kura selalu menolak. Kura-kura berpikir si monyet hanya mengambil keuntungan darinya, namun akhirnya meninggalkannya karena tidak mendapatkan apa pun dari dirinya.
Ketika kura-kura melamun, sang dewa menyapanya dan menawarkan pertolongan padanya. Merasa senang, kura-kura meminta tempurungnya berwarna kusam, seperti kura-kura lainnya. Permintaan dikabulkan dan kura-kura pun berlari mencari teman-temannya.
Namun, teman-temannya malah tidak mengenalinya dan merasa canggung bermain dengannya. Perlahan dia kembali ke tempat persembunyian dan berpikir bahwa teman-teman tidak mau bermain dengannya karena tempurungnya jelek. Ia pun benci dengan tempurungnya.
Sang dewa kembali datang dan menawarkan pertolongan pada kura-kura. Ia pun meminta, agar tempurungnya kembali seperti semula, berwarna keemasan. Namun, keadaan telah berubah. Ketika si monyet datang untuk mengajaknya bermain, ia selalu curiga.
Sang dewa pun datang untuk menawarkan bantuan yang terakhir kali pada kura-kura. Kali ini, ia meminta untuk membuat semua teman-temannya mau menerima dirinya dan bermain dengannya. Lalu dewa memberi kaca mata besar dan membuat kura-kura terkejut.
Kura-kura menjadi marah dan tidak mengerti untuk apa kaca mata itu. Lalu, sang dewa menjelaskan bahwa, hadiah itu untuk mengingatkan si kura-kura, agar mau menerima dirinya apa adanya. Dengan demikian, ia bisa menerima dan mencintai sesamanya.
Kisah di atas menunjukkan bahwa kita bisa menerima orang lain, memaafkan kesalahannya, dan mencintainya ketika, bisa menerima diri sendiri. Menerima segala kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
Berdamai dengan diri sendiri juga menjadi cara ampuh untuk melepas stres dan beban berat yang dipikul. Cara yang juga bisa menumbuhkan rasa BAHAGIA dan TENTRAM di dalam hati. Hasilnya apa yang kita kerjakan jadi menyenangkan dan penuh makna.
Apa Anda setuju…???
Jika YA, silakan ketikkan “setuju” dan berikan like di bawah postingan ini yaaa… Anda pun bisa berbagi kisah ini dengan saudara, sahabat, atau orang terdekat lainnya, agar lebih banyak orang mendapatkan manfaatnya.
Salam 165
Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dari ESQ 165 Great Character Series dengan like halaman facebook https://www.facebook.com/esqtraining/
Informasi mengenai Pelatihan kunjungi  Training ESQ 165 Great Character Series
Anda Ingin segera meraih pencapaian tertinggi dalam hidup Anda?
Dapatkan Informasi Training, Tips Menarik dan Artikel Inspiratif dari ESQ 165 melalui email Anda