Skip to main content

Training ESQ Masa Persiapan Pensiun di Era New Normal

expert-in-character-building

JAKARTA – Semenjak Indonesia dilanda pandemi Covid-19, kegiatan maupun rutinitas di Tanah Air menjadi sangat terbatas. Sama halnya yang dialami oleh ESQ Leadership Center. Ribuan event terpaksa ditunda bahkan dibatalkan.

Tak putus asa, CEO ESQ Group beserta tim memutar otak dengan cara merubah training offline menjadi online. Itulah yang mereka lakukan hingga saat ini. Namun, di Era New Normal ada beberapa training yang kembali ke sistem offline. Salah satunya yaitu Training ESQ Masa Persiapan Pensiun (MPP) yang telah diselenggarakan selama tiga hari (25-27/8/2020).

Saat training ini berlangsung, para peserta, trainer maupun panitia tetap mentaati aturan sesuai dengan protokol kesehatan. Mereka tetap menggunakan masker, hand sanitizer, menjaga jarak, serta dengan kapasitas orang yang terbatas.

Training MPP ini penting dan harus tetap diselenggarakan, karena mengingat adanya sebuah riset yang dilakukan ESQ MPP, berdasarkan survey ARS (Anxiety Rating Scale), 58% dari 2.107 calon pensiunan mengalami kecemasan. Bahkan ada orang  yang panik dalam menghadapi masa pensiun. Lalu, sisanya yang 42% itu adalah orang yang mengalami kecemasan ringan.

BACA JUGA  Training PTP Change Mindset Lembaga Administrasi Negara

Permasalahan yang dialami kebanyakan orang bisa disebabkan oleh masalah sosio Psikologis/Mental. Selebihnya mereka yang terkena masalah kesehatan 27% dan keuangan 21%.

Mengapa masalah mental sangat tinggi?

Karena kebahagiaan seseorang bukanlah soal uang atau pekerjaan. Tetapi bagaiman cara seseorang dalam mengelola hati, emosi, dan pikirannya (Wisdom Living). Setelah itu mereka akan mampu mengelola aktivitas pensiun (Leveraging Assets), kesehatan (Healthy Life) maupun keuangan (Financial Planning).

Materi terkait Wisdom Living, dipaparkan langsung oleh seorang trainer berlisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, yaitu Coach Iman Herdimansyah.

“Inilah beberapa fase menjelang hingga saatnya masa pensiun itu tiba, yaitu Pre-Retirement Phase, Honeymoon Phase, Disenchanment Phase, Reorientation Phase, Stability Phase. Semua ini harus dipersiapkan sedini dan sebaik mungkin ya bapak-bapak,” papar Coach Iman.

Berikut penjelasan lebih detailnya mengenai beberapa fase menjelang masa pensiun tiba:1. Pre-Retirement Phase: Kadang merasa masih jauh, sebagian yang lain merasa sangat dekat dengan waktu pensiun mereka.
2. Honeymoon Phase: Mendapat pesangon dan terbebas dari pekerjaan rutinitas bagaikan pasangan yang ber-honeymoon (bebas).
3. Disenchanment Phase: Mulai merasa kehilangan jabatan, status, penghasilan dan teman kerja.
4. Reorientation Phase: Pandangan yang lebih realistis mengenal alternatif hidup. Mulai menata kembali nilai-nilai dan tujuan kehidupan.

BACA JUGA  Lokomotif KAI Sepakat “Angkut" AKHLAK Sebagai Core Values

5. Stability Phase: Memiliki satu set kriteria mengenai pemilihan aktifitas, dan merasa dapat hidup tentram berpegang teguh kepada prinsip.

Para peserta tak hanya dibekali dengan ilmu Wisdom Living (mengelola hati dan pikiran), tapi ilmu mengenai kesehatan, mengelola aktivitas saat pensiun bahkan keuangan pun mereka dapatkan.

“Dalam rumah tangga apalagi di masa pensiunan, harus bisa mengelola keuangan. Bedakan antara kepentingan sekunder dan primer. Bedakan mana keinginan dan kebutuhan, juga hindari hutang agar tidak terbebani untuk membayar,” ucap Wendy Isnandar sebagai Mentor Program WUB (Wira Usaha Baru) Disperindag, Jawa Barat.

Di akhir training, dr. Wanarani Aries memberikan penyuluhan terkait berbagai macam penyebab, gejala, dan pencegahan penyakit yang kemungkinan dialami di hari tua. Menurut paparan dia, biasanya orang yang sudah uzur menderita penyakit jantung, diabetes, stroke, dan lainnya.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.