Skip to main content

Vaksin dari ESQ, Ary Ginanjar: Covid Tidak Akan Pergi Sampai Kita Sadar Hal Ini!

expert-in-character-building

JAKARTA – Training Online Vaksin Hati ESQ yang pertama dan kedua telah dirasakan dampaknya bagi 10.000 peserta bahkan lebih, baik di Indonesia hingga ke Mancanegara. Mereka berasal dari semua golongan, kalangan, instansi, sekolah, perguruan tinggi, termasuk lebih dari 77 Rumah Sakit yang ada di Indonesia hadir untuk mencoba menangkal Covid-19 dalam aspek kesehatan mental.

Seperti yang kita ketahui bersama, Pandemi Covid-19 tak kunjung pergi hingga kini. Sampai ditemukan sebuah riset oleh Dr. Martina Paglia (The International Psychology Clinic) yang menyatakan bahwa, “Sangat mungkin banyak orang mengembangkan gejala yang mirip dengan virus corona, hanya karena kecemasan dan ketakutan yang berlebihan.” 

Oleh karenanya, tujuan dari Training Vaksin Hati ESQ ini yakni memberikan ketenangan, kesyukuran, dan mental positif, sambil menunggu terwujudnya Vaksin Merah Putih dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Lebih dari 3.223 peserta yang hadir di Training “Vaksin Hati ESQ, Bangkit di Era Pandemi” bersama Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian (CEO ESQ Group), Coach Iman Herdimansyah, Coach Bramanto Wibisono (trainer ESQ) serta Astrain Tiko dan Rudi pada Minggu (29/11/2020) pukul 08.00 – 16.00 WIB by Zoom Meeting (Online) secara cuma-cuma.

BACA JUGA  Tulisan & Pesan Terakhir Sugiharto untuk Ary Ginanjar dan ESQ

“Kondisi Indonesia bahkan seluruh dunia ini masih dilanda Covid-19 sekitar 8 bulan lamanya. Di tengah-tengah kita ini banyak orang yang terkena PHK, terserang virus corona, bahkan kehilangan orang yang dicintai. Orang-orang merasa cemas dan khawatir. Nah, saya mau tahu tingkat kecemasan Anda berada di level berapa saat ini?” tanya Ary kepada peserta webinar dari Studio lantai 23 Menara 165.

Para peserta diarahkan oleh Coach Iman dan Coach Bram untuk menjawab pertanyaannya melalui menti.com, supaya hasil dari surveynya bisa langsung terlihat hari ini juga. 
Survey telah menunjukkan hasilnya bahwa rata-rata peserta merespon dengan angka kecemasan di level 5-10. Artinya mereka dalam kondisi sangat cemas saat ini. 

“Mau tau bagaimana caranya agar tak cemas? Itulah alasan adanya Vaksin hati. Kita telah dididik dengan keras oleh Covid-19. Kita telah digembleng oleh pandemik. Kita ditekan oleh resesi ekonomi dan disitulah kita mengeluarkan potensi terbaik kita,” tutur Ary sambil menghadap 3 layar zoom secara bergantian. 

“Covid tidak akan pergi dan tetap bertahan sampai kita menyadari 3 pertanyaan yaitu siapa kita, dimana kita dan mau kemana kita,” lanjutnya.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Dr. Elise Kalokerinos dari School of Psychology, University of Queensland, disimpulkan bahwa sikap positif dapat meningkatkan sistem imunitas dan membuat manusia sehat dalam jangka waktu lebih panjang. Penelitian ini dilakukan terhadap 50 orang dewasa, usia 65- 90 tahun selama 2 tahun.

BACA JUGA  Seni PJJ, Sistem Synchronous vs Asynchronous Versi Dosen KPI UMY

“Ingat bahwa vaksin yang sejati adalah ketika virus itu tidak diijinkan memasuki tubuhmu. Dan apabila sudah terlanjur masuk ke dalam tubuhmu katakanlah bahwa pesan dia sudah diterima. Maka pergilah sekarang,” jelas tokoh pembangunan karakter Indonesia itu. 
Training Vaksin Hati ESQ ini di support oleh Triyanto (Alumni ESQ Surabaya) dan di sponsori oleh TELKOM, PIHC, Pelindo 3, Pelindo 4, Pegadaian, PKT, Bukit Asam, Pusri, Petrokimia Gresik, Telkomsel, BSM, CIMB Niaga, Detik.com, Republika.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.