Tips Agar Bahagia, Hindari 7 Hal ini Yang Membelenggu Hidup dari Kebahagiaan, yang terakhir bikin khawatir.
Pernah tidak, saat hendak berbuat keburukan, suara hati seperti berbisik melarangnya? Dan, jika kita mengabaikan suara itu bisa jadi muncul rasa menyesal, bersalah, gelisah, dan sejenisnya.
Hal ini terjadi karena Tuhan tidak ingin manusia berbuat keburukan. Salah satu bukti bahwa manusia adalah makhluk spiritual yang memiliki ikatan dengan Tuhan.
Contoh lainnya, pernah tidak Anda merasa ikut bahagia, terharu, hingga meneteskan air mata ketika melihat film-film bertemakan kasih sayang, kesetiaan, dan cinta. Sebaliknya, merasa kesal dan cenderung marah saat membaca berita penganiayaan, kekerasan, atau bentuk ketidakadilan lainnya.
Semua perasaan itu mungkin tampaknya sepele dan cenderung banyak yang mengabaikan. Alhasil, suara hati sering kali terbelenggu dan menjauhkan hidup manusia dari KEBAHAGIAAN. Nauzubillahiminzalik…
Untuk itu, jika Anda ingin bahagia, tidak ada salahnya mencoba Tips Agar Bahagia, mengenali diri, mengenali suara hati, dan juga belenggu hati.
Khususnya 7 belenggu hati berikut ini yang kerap menjauhkan manusia dari kebahagiaan. Yuk, dihindari, Sahabat ESQ.
1. Prasangka
Berprasangka boleh saja, asal itu adalah prasangka baik. Hindari prasangka buruk pada orang lain, karena itu bisa jadi salah satu belenggu yang menutupi suara hati Anda.
2. Prinsip Hidup
Maksudnya ialah prinsip-prinsip yang diyakini benar, padahal sebenarnya justru menjadi belenggu diri. Contohnya, prinsip ‘yang penting penampilan’.
Prinsip itu justru menjerumuskan orang menjadi pribadi konsumtif, mendewakan tampilan luar, tanpa memperhatikan sisi terdalam seperti inner beauty dan hati nurani.
3. Pengalaman
Pengalaman dan kejadian yang dialami seseorang cukup berperan besar dalam menciptakan pemikiran, paradigma, dan tingkah lakunya.
Jika pengalaman itu positif, tentu menjadi motivasi. Lalu bagaimana jika pengalaman itu negatif seperti patah hati, gagal dalam bisnis, dan sebagainya?
Pengalaman juga bisa jadi belenggu diri untuk meraih bahagia. Jadi, bebaskan diri Anda dari pengalaman yang membelenggu dan berpikirlah merdeka.
4. Kepentingan
Prinsip melahirkan kepentingan dan kepentingan cenderung menentukan prioritas tindakan. Jika seseorang berprinsip pada penghargaan, memprioritaskan keputusan untuk mengangkat diri pribadi, dan sebagainya.
Untuk itu, pastikan prinsip Anda tepat dan hanya karena Tuhan Sang Pencipta. Berpikirlah kembali sebelum menentukan kepentingan dan prioritas.
5. Sudut Pandang
Segala sesuatu baiknya dilihat dan dinilai lebih dari satu sudut pandang. Tujuannya untuk menambah wawasan Anda, menentramkan hati, dan menghindari belenggu kebahagiaan. Lihatlah semua sudut pandang secara bijaksana berdasarkan suara hati.
6. Pembanding
Berhenti melakukan perbandingan-perbandingan yang tidak pada tempatnya. Pembanding merupakan salah satu sikap atau kebiasaan manusia yang justru menjauhkannya dari kebahagiaan.
Jernihkan pikiran sebelum menilai segala sesuatu. Jangan melihat sesuatu karena rekaan di pikiran Anda saja. Namun lihatah sesuatu karena apa adanya.
7. Fanatisme
Fanatisme merupakan kondisi ketika seseorang atau kelompok menganut suatu pemikiran secara berlebihan dan membabi buta. Menganggap diri paling benar dan yang lain salah. Bahkan cenderung merendahkan pihak yang tidak sepemikiran.
Belenggu ini bukan hanya mengjauhkan pribadi dari kebahagiaan dan ketentraman hidup. Namun juga potensial menimbulkan konflik.
So, mari jauhkan diri dari belenggu fanatisme. Berpikirlah kembali dan diiringan dengan doa, sebelum mengambil tindakan.
Demikian Tips Agar Bahagia, Semoga bermanfaat!
Jika Anda ingin merasakan pengalaman yang lebih luar biasa lagi mengenai pengenalan diri ini bergabunglah di TRAINING ESQ NEW CHAPTER. Dr. HC. Ary Ginanjar Agustian akan memandu Anda merengkuh KEBAHAGIAAN SEJATI dunia dan akhirat.