Di Manakah Letak Kebahagiaan Manusia?
Hampir sebagian besar dari kita atau mungkin semua manusia di dunia mencari kebahagiaan. Hidup untuk bahagia. Adakah di antara kalian yang tidak ingin bahagia? Saya yakin, Anda yang membaca tulisan ini tentu ingin bahagia. Buktinya, Anda mencari-cari di manakah letak kebahagiaan manusia?
Selama ini, orang mencari kebahagiaan lewat berbagai cara. Ada yang mencoba mencarinya lewat kekayaan atau uang, ada yang mencarinya lewat kesuksesan karir, keluarga, hidup dan sebagainya. Apakah hal-hal tersebut membahagiakan? Tentu saja, tapi seberapa lama kebahagiaan itu Anda rasakan.
Ketika Anda lulus kuliah, itu sangat menyenangkan dan membahagiakan. Namun, setelah beberapa bulan berlalu, apakah euphoria kebahagiaan itu masih dirasakan. Saat Anda mendapatkan pekerjaan dan gaji pertama, rasanya membahagiakan. Namun, apakah hal itu masih akan terasa sama ketika setahun lebih bekerja.
Kebahagiaan-kebahagiaan itu memiliki batas waktu, karena itu bukan yang sejati. Tapi sayangnya, kebanyakan orang justru berlomba-lomba mencari kebahagiaan semu itu. Dan, melupakan bahwa ada KEBAHAGIAAN SEJATI yang rasanya tak lekang oleh waktu. Kebahagiaan yang juga akan membawa Anda pada ketenangan jiwa dan gairah hidup dunia hingga akhirat.
Lalu di manakah letak kebahagiaan manusia yang sejati itu?
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita simak sejenak sebuah kisah inspiratif di bawah ini :
Suatu waktu, Tuhan memanggil 3 malaikat sambil memperlihatkan sesuatu.
“Ini namanya kebahagiaan. Ini sangat bernilai, dicari, dan diperlukan oleh manusia. Simpanlah di suatu tempat, supaya manusia sendiri yang menemukannya. Jangan di tempat yang terlalu mudah, nanti kebahagiaan ini disia-siakan. Namun, jangan juga di tempat susah, nanti justru aku bisa ditemukan. Yang penting, letakkan kebahagiaan ini di tempat yang bersih,” perintah Tuhan.
Ketiga malaikat pun turun ke bumi dan berdiskusi di mana meletakkan kebahagiaan.
Malaikat pertama berkata, “Letakkan saja di gunung yang tinggi.” Namun, malaikat lain kurang setuju. Malaikat kedua berkata, “Bagaimana kalau di dasar samudera saja?” Usul itu pun kurang disepakati. Kemudian, malaikat ketiga membisikkan usulnya. Ketiga malaikat langsung sepakat. Sejak saat itu, kebahagiaan manusia tersimpan rapi di tempat yang dibisikkan malaikat ketiga. Tempat yang sulit, sekaligus mudah.
Hari ke hari, tahun ke tahun kita terus mencari kebahagiaan itu. Kita ingin menemukannya, merasakannya dan melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya. Ada yang mencari dengan berwisata. Ada yang mencari di keramaian. Ada yang mencari di kesunyian. Ada yang mencarinya sambil bekerja keras. Ada juga yang mencari sambil bermalas-malasan.
Namun, ternyata kebahagiaan tidak ada pada hal-hal itu. Hingga, sebagian orang akhirnya membuat klaim-klaim tertentu mengenai kebahagiaan. Ada yang bilang kebahagiaan itu dengan mengejar gelar, jabatan, harta, dan sebagainya. Pernikahan pun dihubungkan dengan kebahagiaan, seolah yang belum menikah berarti tidak bahagia. Padahal kita semua tahu, kebahagiaan tidak ada di tempat-tempat itu.
Lalu dimanakah letak kebahagiaan manusia itu diletakkan oleh para malaikat ? Tahukah Anda di mana itu?
Jika tidak, maka inilah jawabannya :
Para malaikat tidak meletakkan kebahagiaan di gunung atau di dasar samudera. Malaikat pun tak meletakkan kebahagiaan pada hal-hal seperti kesuksesan, pernikahan yang indah, kekayaan, dan sebagainya.
Mereka para malaikat meletakkan KEBAHAGIAAN manusia di tempat yang sangat dekat, namun jarang terlihat. Tempat yang sesuai dengan perintah Tuhan. Tempat yang suci, bersih, sangat dekat dan mudah ditemukan. Namun, tempat itu justru jarang disadari oleh manusia.
Tempat itu adalah >>HATI YANG BERSIH <<
Ya, ternyata malaikat meletakkan KEBAHAGIAAN manusia di dalam hati kita.
Temukan rahasia sukses dan bahagia di Training ESQ :
1. ESQ New Chapter Training
disini akan ditanamkan sebuah pemahaman bagaimana bisa melahirkan manusia sifat “Super Agility” tersebut.