Skip to main content

Bercermin Dari Orang Jepang Untuk Sukses Di Usia Muda

Bercermin-Dari-Orang-Jepang,-Belajar-Dari-Orang-Jepang
expert-in-character-building

Tahukah sahabat ESQ bahwa warga Jepang yang berusia 65 tahun ke atas banyak yang hidup bahagia dan sejahtera?

Ya.. Walaupun sempat terpuruk akibat perang dunia ke-2, Jepang bisa bangkit kembali dalam waktu singkat dan meningkatkan kembali perekonomiannya.

Mau tahu apa rahasianya? KEDISIPLINAN.

Makanya gak heran kalau banyak warga Jepang yang sudah sukses di usia muda. Sehingga ketika tua bisa menikmati kesuksesannya tersebut, bukan justru terlunta-lunta.

Inilah saatnya bagi kita untuk meniru budaya disiplin orang Jepang, bukan hanya makanan dan rambutnya saja..

Apa saja budaya disiplin Jepang yang bisa kita tiru? Yuk simak tips berikut ini:

#1 Punya impian & konsisten mewujudkannya

Jika kamu orang kreatif dan ahli pada suatu bidang, maka kamu harus berpikir apa yang bisa saya lakukan dengan bakat ini. Kedisiplinan diperlukan agar konsisten mewujudkannya. Pikirkan cara membuat impian dan bakat yang ada dalam dirimu menjadi sebuah pencapaian terbaik dalam hidupmu.

#2 Bermanfaat bagi orang yang membutuhkan

Jika kamu melakukan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi banyak orang, maka orang tersebut akan menerimamu. Dengan begitu kamu telah menciptakan relasi yang loyal dengan orang-orang yang suatu saat membutuhkan keahlianmu.

BACA JUGA  Ketika Anak Malas Belajar, Apa yang Anda Lakukan ?

#3 Pantang menyerah

Dalam perjalanan menuju sukses tentu akan menemui banyak rintangan. Orang yang memiliki disiplin tinggi pastinya tidak akan mudah menyerah. Contohnya mudah saja, bagaimana dipagi hari kamu melawan rasa kantuk untuk beraktivitas.

#4 Terus Belajar

Inilah yang membedakan orang Jepang dengan budaya di Indonesia. Mereka sangat rajin menggali ilmu yang ia sukai, pokoknya tidak ada kata henti untuk belajar. Lihat saja di kereta Jepang dimana orang-orang disana banyak orang menghabiskan waktu untuk membaca buku.

#5 Berani ambil risiko

Banyak anak muda yang takut ambil risiko. Padahal risiko itu ada untuk diambil, bukan untuk dihindari. Contohnya saat kamu rapat kerja, kamu bisa saja mengemukakan ide yang kamu punya, tapi karena tidak percaya diri, maka kamu akhirnya menahan ide cemerlang yang kamu miliki.

ESQ Exclusive Quantum Excellence, Training, training motivasi sukses

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.