Dalam hidup ini, momentum Idul Adha memiliki makna penting. Satu di antaranya ialah mengenai kesabaran.
Makna tersebut tersemat jelas dalam kisah Nabi Ibrahim As, Siti Hajar, dan Nabi Ismail As. Bayangkan kesabaran Nabi Ibrahim membawa istri dan anaknya ke tengah padang pasir dan meninggalkan mereka.
Lalu bayangkan lagi kesabaran Nabi Ibrahim mengorbankan putra tercinta untuk disembelih, sesuai perintah Allah.
Nah, semoga di Hari Raya Idul Adha tahun ini, kita pun bisa mengorbankan semua pernak-pernik duniawi dan mampu mengendalikan diri, sehingga kualitas kesabaran bisa bertambah.
Sebenarnya, selain kisah-kisah Nabi Ibrahim, banyak sekali cerita yang bisa jadi inspirasi dan teladan di momentum Idul Adha.
Salah satunya kisah yang penulis temukan di sebuah blog berikut ini :
Suatu sore, seorang anak mendekati ayahnya yang sedang bersantai di teras rumah. “Ayah.. Ayah..,” kata sang anak meminta perhatian.
“Ada apa?” tanya ayah kalem.
“Aku lelah ayah. Rasanya capek aku terus belajar mati-matian untuk mendapatkan nilai bagus. Sedangkan temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek. Itu tidak baik, tapi aku capek. Aku mau mencontek juga ah,” jelas anak itu.
“Juga.. Aku capek menabung ayah. Teman-temanku terus jajan tanpa harus menabung. Aku juga ingin jajan terus ayah,” keluhnya lagi.
“Oh ya, aku juga capek harus bersikap baik dan menjaga lisan agar tak menyakiti. Sedangkan teman-temanku enak saja bersikap dan bicara sampai aku sakit hati,” rengeknya dengan suara sendu.
“Dan.. Aku capek menahan diri ayah. Aku pun ingin seperti mereka. Rasanya mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka,” setelah mengucapkan ini anak pun mulai menangis…
sang ayah pun hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya, untuk membuatnya tenang terlebih dahulu.
“Anakku ayo ikut ayah, ada yang ingin ayah tunjukkan padamu.”
Mereka berdua pun pergi ke suatu tempat menyusuri jalan yang jelek, banyak duri, berlumburp, banyak serangga, dan ilalang. Anak itu pun mulai mengeluh.
“Ayah mau ke mana kita? Aku tidak suka jalanan ini. Lihat sepatuku jadi kotor. Kakiku juga luka tertusuk duri, badanku dikelilingi serangga, buat jalan pun susah. Aku benci jalan ini ayah.”
Saat si anak selesai mengeluh, mereka pun akhirnya sampai di sebuah telaga yang indah. Airnya segar, banyak kupu-kupu dan bunga yang cantik, serta pepohonan rindang.
“Waahhh… Tempat apa ini ayah. Indah sekali. Aku suka, aku suka tempat ini,” celetuk si anak antusias dan bersenang hati.
Ayahnya pun hanya terdiam dan duduk di bawah pohon rindang memandangi sekitar. “Kemarilah anakku, duduk di samping ayah.” katanya.
“Anakku, tahukah kamu mengapa di sini begitu sepi, padahal tempat ini sangat indah.”
“Tidak tahu ayah.. Kenapa?”
“Itu karena mereka tidak mau menyusuri jalanan yang jelek tadi. Padahal mereka tahu ada telaga indah di sini. Tapi mereka tidak bisa bersabar menyusuri jalan itu.”
“Ooh, berarti kita orang yang sabar ya Yah. Alhamdulillah…”
“Nah akhirnya kamu mengerti.”
“Hm, mengerti apa? Aku tidak tahu?”
“Anakku butuh kesabaran dalam belajar, bersikap baik, berkata jujur, dan semua kebaikan yang kita lakukan. Kesabaran itu yang akan membawa kita pada kemenangan.”
“Seperti jalan tadi, kita harus sabar melewatinya dan semua kesabaran itu akan terbayar dengan pemandangan indah di depan ini.”
“Lalu, seandainya kau tidak bersabar apa yang akan kau dapatkan? Tidak akan mendapat apa pun, baik itu kemenangan atau pemandangan ini. Jadi bersabarlah anakku.”
“Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar…” kata si anak.
“Ayah tahu. Untuk itu Ayah dan Ibu menggenggam tanganmu dan semampu kami berada di sampingmu. Agar saat kamu jatuh, kami bisa membantumu.”
“Namun, itu tidaklah selamanya. Suatu saat nanti kau harus berdiri sendiri. Tumbuh jadi anak yang kuat, tabah, dan istiqomah karena tahu ada Allah selalu di sampingmu. Semua itu kau tahu akhirnya kan?”
“Ya ayah. Aku akan dapatkan surga yang indah dan lebih indah dari telaga ini. Aku mengerti. Terima kasih ayah,” tutur si anak.
Ya… Semoga kita bisa memetik hikma dari kisah di atas untuk lebih memaknai Hari Raya Idul Adha.
Selamat Hari Raya Idul Adha
Temukan rahasia sukses dan bahagia di Training ESQ :
1. ESQ New Chapter Training
disini akan ditanamkan sebuah pemahaman bagaimana bisa melahirkan manusia sifat “Super Agility” tersebut.
Info lebih lanjut :
2. ESQ Quantum Excellencent Training
yang akan membuat Anda tahu, paham dan mempraktekkan bagaimana cara melahirkan Kecerdasan Quantum atau Meta Kecerdasan itu.
Info lebih lanjut :
3. ESQ New Total Action
yang akan membuat Anda tahu, paham dan mempraktekkan bagaimana cara melahirkan Kecerdasan Quantum atau Meta Kecerdasan itu.
Info lebih lanjut :
Salam 165
Ary Ginanjar Agustian
Anda Ingin segera meraih pencapaian tertinggi dalam hidup Anda?
Dapatkan Informasi Training, Tips Menarik dan Artikel Inspiratif dari ESQ 165 melalui email Anda