Bagaimana cara menanamkan paradigma positif di dalam pikiran Anda sekarang juga? Saya tahu apabila masih sibuk hari ini, Semoga sibuknya kita di hari ini membawa berkah untuk kita dan keluarga ya…
Sahabat ESQ yang dirahmati oleh Allah, ijinkan saya untuk berbagi sebuah cerita yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi Sahabat ESQ untuk menjalani kehidupan. Kisah nyata dari sosok yang benar-benar dicintai oleh Allah dan menjadi panutan semua umat Islam di seluruh dunia. Ya…kisah ini datang dari pengalaman Nabi Muhammad SAW.
Inilah Contoh Paradigma Positif dalam pikiran..
Tahukah Sahabat ESQ, bahwa Nabi Muhammad SAW hampir setiap hari melewati pasar untuk menuju rumahnya. Di pasar itu, biasanya melewati seorang pengemis Yahudi buta yang selalu mengatakan, “Muhammad pembohong, Muhammad pembohong!” Suatu saat, ketika Nabi Muhammad SAW lewat pasar itu, iya tidak melihat pengemis buta itu. Nabi Muhammad bertanya kepada orang-orang “Ke manakah pengemis buta itu?” Orang-orang di sana menjawab, bahwa ia sedang sakit.
Rasulullah SAW langsung mengunjungi rujmah orang buta itu hanya untuk menjenguk dan melihat keadaan sang pengemis itu. Pengemis buta itu sangat terharu melihat keagungan dan kemuliaan sifat yang dimiliki oleh Rasulullah SAW. Hingga pada suatu ketika, pengemis buta itu memutuskan untuk memeluk agama Islam. Kebaikan hati dan kemuliaat sifat yang ditunjukkan oleh Rasulullah bisa membuka hati seseorang yang terbelenggu pemikiran negatif.
Konsep khalifah yang mengikuti suara hati fitrah telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Ia menyadari bahwa dirinya menjadi sumber integritas, bukan persepsi dari bentukkan lingkungan. Sehingga ia adalah subyek, bukan obyek dari lingkungan sekitar karena Rasulullah merupakan wakil Allah yang Agung.
Sikap yang ditunjukkan Rasulullah memperlihatkan bahwa ia mampu menembus belenggu yang bisa menutupi suara hati fitrah. Belenggu yang dikalahkan oleh suara hatinya itu bernama “Kemarahan”.
Rasulullah mampu untuk tidak membiarkan dirinya didominasi oleh emosi kemarahan. Ia tetap bisa mengikuti suara hatinya, suara Ilahiah milik Allah untuk “menolong dan berempati” kepada sesame makhluk Allah. Ia menjadi raja bagi dirinya sendiri. Tetap berpikir positif, mempertahankan bahwa ia harus bersikap baik dengan apapun dan siapapun yang ditemuinya sekalipun orang itu membenci dirinya.
Subhanallah… begitu mulia sifat Rasulullah.
Sahabat ESQ, bisakah kita mencontoh sifat mulia yang ditunjukkan oleh Rasulullah?
Siapa yang mau mendapatkan syafaat dari Rasulullah ketika hari kiamat tiba?
Coba Sahabat ESQ berikan komen di bawah ini… dan sampai jumpa pada Training Quantum Excellence nanti..
Daftar Segera di Training ESQ 165 Quantum excellence
Penasaran ?
Sahabat ESQ bisa temukan rahasianya pada Training ESQ :
1. ESQ New Chapter Training
disini akan ditanamkan sebuah pemahaman bagaimana bisa melahirkan manusia sifat “Super Agility” tersebut.
Info lebih lanjut :
2. ESQ Quantum Excellencent Training
yang akan membuat Anda tahu, paham dan mempraktekkan bagaimana cara melahirkan Kecerdasan Quantum atau Meta Kecerdasan itu.
Info lebih lanjut :
Salam 165
Ary Ginanjar Agustian
Anda Ingin segera meraih pencapaian tertinggi dalam hidup Anda?
Dapatkan Informasi Training, Tips Menarik dan Artikel Inspiratif dari ESQ 165 melalui email Anda