MENCOBA PERUNTUNGAN BISNIS TAS KULIT ALA PARIS, TAPI MALAH MERUGI. KENAPA?
Banyak pengusaha yang gagal dalam memulai bisnisnya, karena tidak bisa memasarkan produk dengan baik. Mereka berusaha menciptakan suatu barang atau jasa yang dibutuhkan dan melekat dalam ingatan konsumen, namun ternyata itu tidak mudah.
Contohnya seperti kisah di bawah ini :
Mujur betul nasib Pak Thomas. Pria asal Garut ini baru saja memenangkan hadiah dari sebuah kuis untuk pergi berlibur ke kota Paris, Perancis, secara gratis.
Di tengah-tengah asyiknya menikmati pemandangan menara Eiffel yang memukau, kemudian ia berkeinginan untuk pergi ke pusat perbelanjaan di kota itu. Dirinya penasaran mengapa Paris bisa dijuluki sebagai salah satu kota mode di dunia.
Sesampainya di pusat perbelanjaan tersebut, dirinya terpukau oleh banyaknya produk fashion terbaik dunia yang berjejeran di setiap etalase toko. Di tengah perjalanan, ia penasaran dengan sebuah toko tas kulit ternama yang selalu ramai didatangi pelanggan.
Dirinya terkejut ketika melihat harga tas tersebut yang luar biasa mahal. Bagaimana tidak, untuk harga satu tas kulit berukuran kecil saja dibanderol Rp250 juta.
Pak Thomas semakin kaget dan hampir tidak bisa menggerakkan langkahnya, ketika mengamati bahan tas kulit tersebut. Ternyata… materialnya sama persis dengan bahan baku yang sering ia jumpai di kampung halamannya di Garut.
Dari sana terbersit ide untuk berbisnis tas kulit. “Jika dengan harga semahal ini saja laku dan bisa terkenal, bagaimana kalau saya memproduksinya di rumah dan dijual dengan harga yang lebih murah? pasti untung besar..!!,” gumamnya.
Sepulangnya dari berlibur, tanpa pikir panjang Pak Thomas langsung mencari pinjaman modal untuk membuka usaha tas kulit sebesar Rp1 Milyar. Modal itu untuk membeli bahan dan mengolahnya menjadi tas berkualitas, layaknya di Paris.
Dengan bahan dan desain yang sama, Pak Thomas memulai usahanya. Tas kulit yang dijual dengan harga Rp250 juta di Paris, kini menjadi Rp500 ribu saja di Garut, Indonesia.
Hari demi hari, usaha tersebut ternyata tak berbuah manis. Malang bukan kepalang, nasibnya tidak semujur pengusaha tas kulit di Paris tersebut. Usaha yang ia yakini bakal sukses besar, hasilnya malah gagal total.
Bayangkan, selama 2 bulan Pak Thomas telah memproduksi 200 tas. Namun, baru terjual 5 buah saja. Mirisnya, 3 dari 5 tas yang terjual dibeli oleh saudaranya yang iba padanya.
Apa masalahnya..???
Kenapa hal itu bisa terjadi..?
Produk sama, bahan sama, tapi kenapa bisa beda nasib..??
Dimana kesalahan Pak Thomas dalam berbisnis..??
Apa pendapat sahabat ESQ tentang kisah ini…??? Yuk berikan komentar dan share di bawah postingan ini.
Jika Anda mempunyai kisah serupa & mau tahu solusi TERBAIK-nya. Stay tuned terus di fanpage kami karena kami punya TRIK JITU untuk Anda.
Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dari ESQ 165 Great Character Series dengan like halaman facebook https://www.facebook.com/TheAmazingYou.ID/
Informasi mengenai Seminar Bisnis ESQ kunjungi GRAND SEMINAR ESQ BISNIS
Update terus ilmu pengetahuan Anda seputar bisnis di BLOG ESQ 165 GREAT BUSINESS
Anda Ingin segera meraih pencapaian tertinggi dalam hidup Anda?
Dapatkan Informasi Training, Tips Menarik dan Artikel Inspiratif dari ESQ 165 melalui email Anda