JAKARTA – Kita semua ingin mempunyai High Energy dalam segala kondisi. Misalnya dalam dunia pekerjaan. Namun kenyataannya tak sedikit orang yang energinya lemah atau Low Energy.
Ary Ginanjar Agustian, Founder ESQ Training berikan tips atau cara. Agar kita semua senantiasa continue dalam High Energy. Khususnya untuk ratusan orang PT KAI yang join webinar pada sore tadi (10/7/2020).
Penyebab timbulnya Low Energy tentunya adalah 3 kata yaitu:
Less: Kita selalu merasa kurang energi, kurang tinggi jabatan.
Loss: Terpuruk karena kehilangan jabatan, uang, istri, anak, dan lainnya.
Never: Tidak pernah jadi General Manager, Direktur. Tidak pernah bersyukur dengan apa yang telah diraih.
Jika pegawai PT KAI orientasinya less, loss, dan never. Maka mereka sudah ‘terjebak’ di titik Low Energy. Sementara yang diinginkan adalah berada di High Energy.
“Jadi ibarat lokomotif yang paling kuat energinya adalah CC 206, kalau low sama dengan BB 300. Jangan sampai kita seperti BB 300. Jangan sampai kita jago me-manage lokomotif tetapi tidak me-manage diri kita atau energi SDM,” jelas Ary.
Bagaimana cara Managing Energy kita? Master trainer ESQ bongkar rumus jitunya.
Caranya jangan salah fokus kepada 3 hal tadi (less, loss, dan never). Yang disebut happiness itu adalah ketika kita fokus kepada apresiasi bukan kepada ekspektasi.
“Contoh dulu ketika sebelum PSBB, penumpang ramai sekali. Harga tiket sekian. Kita fokus kepada problem kepada ekspektasi. Tapi tidak mampu merangkul perubahan. Kita harusnya fokuskan kepada solution,” tambahnya.
Harapan khalayak, KAI harus jadi pabrik talenta di Indonesia, yang memiliki sebuah perkawinan. Antara Grand Why atau Core Purpose (Misi dan Strategi) dengan Core Values yaitu AKHLAK.
“Yang disampaikan oleh pak Ary ini sangat menarik. Kita akan membentuk change agent. Dan dilatih secara khusus supaya bisa membantu perusahaan dalam proses percepatan transformasi. Pelajaran yang menarik disampaikan pak Ary adalah bagaimana kita semua yang ada di sini sebagai seorang Leader modal transformasi. Tak hanya transformasi bisnis tapi harus melakukan transformasi di bidang culture,” tutur Agung Yunanto selaku Direktur SDM PT KAI.
Ia berharap agar tim yang berada dalam pimpinan para leader bisa masuk ke dalam level Grand Why (pengabdian terbesar kepada Tuhan Yang Maha Esa).