Pelatihan ESQ Character Building, tidak lahir dalam waktu sehari. Dari berbagai hikmah kehidupan yang dijalani oleh seorang Ary Ginanjar kecil yang berjuang menempa fisik hingga mampu meraih Medali di Pekan Olahraga Nasional, lalu menjadi dosen di sebuah Universitas di Bali, hingga menjadi pengusaha yang bisnisnya dimulai dari modal sendiri.
Dalam perjalanan hidup beliau tersebut, Ary Ginanjar menemukan bahwa kesuksesan tidak bisa diraih hanya dengan kecerdasan otak. Beliau merasa banyak orang yang lebih cerdas dari dirinya. Namun ia memiliki motivasi besar yang tak pernah padam yang membuatnya terus bekerja keras dengan tanpa kenal lelah dalam membangun bisnisnya hingga kemudian menjadi salah satu pengusaha terkaya di Bali dan meminang seorang presenter televisi di Bali pada saat itu menjadi istrinya.
Namun kehidupan tidak berjalan mulus untuknya. Kejatuhan yang amat parah dialaminya hingga ia kehilangan seluruh kebahagiaannya. Mengalami berbagai kepahitan hidup, dari mulai berbagai tendangan, hantaman, pukulan, dan serangan saat berlatih karate selama belasan tahun. Berbagai turun naik dalam dunia bisnis, dan berbagai turun naik dalam dunia sosial, membuat mantan dosen ini kemudian menuliskan rintihan kesedihannya dalam konsep-konsep keilmuan yang diketahuinya.
Ia menuliskannya dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang, untuk anak-anak beliau yang saat itu jauh darinya. Dengan aliran air mata yang menetes pada ribuan lembar kertas yang digunakannya, ia terus menulis tanpa mengenal istirahat, kecuali untuk shalat, shalat dan shalat hingga terlupa makan dan tidur.
Ribuan lembar kertas itu lalu diserahkan pada pegawainya untuk diketik menjadi sebuah buku. Setelah ditolak oleh banyak penerbit, Ary Ginanjar belasan tahun kemudian mampu mendirikan berbagai unit usaha, memiliki jutaan alumni Training di seluruh dunia dengan ribuan perusahaan klien. Lalu ia mengatakan bahwa semua itu berasal hanya dari sebuah buku yang berkembang menjadi Training.
Training itulah yang kemudian diberikan ke berbagai negara di dunia. Pada tanggal 27 Juli 2019, Training Character Building dari ESQ ini juga diikuti oleh 263 siswa baru dari SMA Negeri Banda Aceh. Kegiatan ini terselenggara di Gedung Mawardy Nurdin, Banda Aceh. Dengan dipandu oleh Trainer Taufiqurrahman dari ESQ Leadership Center.
Acara ini langsung dibuka oleh Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman yang meminta agar para pelajar dapat mengambil hikmah yang berguna untuk diterapkan dalam membentuk karakter diri hingga mampu mengatasi berbagai tantangan kehidupan di masa yang akan datang, dan mampu menjadi pemimpin masa depan yang amanah, dengan bekal 7 budi utama yaitu; Jujur, Visioner, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama, Adil, dan Peduli.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda
Training ESQ Character Building untuk 263 Siswa Baru SMA Negeri 1 Banda Aceh di Akhir Juli 2019
