Budaya kerja yang tidak sehat dapat melemahkan kinerja tim dan individu, memicu konflik, mengurangi semangat kerja, dan menghambat pencapaian target.
Budaya yang tidak sehat memicu perilaku tidak etis seperti perang dingin kantor, lebih banyak cuti sakit, bahkan aktivitas fraud.
Karyawan kehilangan makna dan semakin tidak termotivasi untuk berkinerja, membuat perusahaan kehilangan talents yang berharga.
Budaya yang tidak sehat berdampak pada perilaku karyawan yang ragu untuk mengambil resiko dan keputusan besar.
Dari permasalahan diatas lingkungan kerja yang dinamis, perilaku buruk seperti kurangnya inisiatif, resistensi terhadap perubahan, atau kurang fokus dapat berdampak negatif pada produktivitas, kolaborasi, dan hasil organisasi.
Lean Behavior Change hadir sebagai solusi yang tidak hanya mengatasi perilaku negatif, tetapi juga membantu organisasi menciptakan budaya kerja yang lebih efektif melalui langkah-langkah berikut:
Menggunakan analisis mendalam untuk mengidentifikasi perilaku kerja yang menghambat produktivitas.
Mengintegrasikan prinsip PDCA untuk merencanakan, mengimplementasikan, memantau, dan menyempurnakan perubahan perilaku secara sistematis.
Memanfaatkan data dan indikator kinerja untuk memantau perkembangan dan memastikan keberhasilan program.
Untuk para pemimpin, profesional HR, dan penggerak budaya yang ingin menciptakan organisasi dengan budaya kerja sehat, kolaboratif, dan berorientasi pada kinerja.
Dengan mengikuti training ini, peserta akan mendapatkan:
Kebiasaan kerja baru yang terbentuk dan bertahan.
Produktivitas meningkat, target lebih mudah tercapai.
Lingkungan kerja yang kolaboratif dan mendukung.
Dampak nyata dari program pengembangan dapat dilihat dan diukur.
Perubahan kecil yang membawa hasil besar dan berkelanjutan.
