Tidak hanya orang dewasa, anak remaja pun mengalami kecemasan di era pandemi ini. Di usia mereka yang seharusnya memperbanyak interaksi langsung dengan dunia luar,  sekarang harus dibatasi. Tentunya, hal ini akan berdampak pada kematangan emosi sang anak.

Seperti yang terjadi pada beberapa saat lalu, seorang siswa  nekat melakukan aksi bunuh diri. Ia memutuskan mengakhiri hidupnya karena tidak kuat  dengan tugas daring yang semakin hari semakin banyak.

Stress banyaknya tugas membuat siswa ini merasa lelah secara mental,  ditambah emosinya belum cukup matang untuk bisa mengatasi masalah ini dengan bijak. Sehingga, bunuh diri dianggap sebagai pilihan tepat.

Peristiwa ini pastinya menjadi kisah memilukan bagi dunia pendidikan. Kegiatan belajar mengajar yang semestinya membangkitkan motivasi siswa, malah membuat kesehatan mental mereka memburuk.

Oleh karenanya, ESQ mengajak Anda para pendidik untuk mempelajari Ilmu Coaching sebagai solusi membimbing siswa/siswi di era pandemi. Agar mereka tetap semangat belajar dan ceria walau hanya di rumah saja.

 Melalui ilmu ini, Anda dapat menjadi teman dan sahabat bagi siswa/siswi, serta membantu mereka memiliki cara pandang yang lebih luas dan komprehensif. Meyakinkan mereka bahwa mereka tidak sendiri menghadapi situasi yang tak menentu seperti sekarang. Ada Anda yang selalu siap membantu.