Skip to main content

Kisah Inspiratif : Menakar Makna Keadilan

Menakar-Makna-Keadilan,-Kisah-Inspiratif,-Kisah-Inspirasi
expert-in-character-building

Di suatu pagi, seorang ibu sedang membagi-bagikan uang saku kepada ketiga anaknya. Anak pertama yang duduk di bangku 2 SMA diberi Rp25 ribu, adik perempuannya yang duduk di kelas 1 SMP mendapat Rp15 ribu, dan si bungsu yang masih kelas 5 SD diberi Rp10 ribu.

Pembagian ini rupanya membuat gelisah si bungsu yang akhirnya protes saat itu.

“Bu, kalau membagi uang saku harusnya yang adil. Masak uang saku adik lebih sedikit dari kakak-kakak,” kata si bungsu.

Sambil tersenyum ibu bertanya, “Nak, menurutmu adil itu yang seperti apa?”

“Ya harus sama jumlahnya, Bu. Kalau kakak dapat Rp25 ribu, ya semuanya sama Rp25 ribu,” katanya dengan polos.

Mendengar jawaban itu sang ibu pergi sejenak untuk mengambil 3 buah gelas berukuran berbeda, sebotol air, dan literan. “Nak, sekarang coba bantu ibu mengisi gelas-gelas itu dengan air. Masing-masing gelas isi sebanyak 240 mL,” pinta sang Ibu.

Si bungsu pun mengikuti arahan Sang Ibu. Pada gelas berukuran besar, air terisi penuh 240 mL, lalu di gelas lebih kecil, air tidak sampai 240 mL dan justru tumpah.

BACA JUGA  Pengusaha Ini Menemukan Ilmu yang Tak Terduga di Training ESQ

Sang Ibu meminta si bungsu untuk mengosongkan semua isi gelas. Kemudian mengisi air kembali sesuai ukuran gelas. Hasilnya, air tidak ada yang tumpah.

Dari cerita di atas ada satu pelajaran berharga yang bisa dipetik. Khususnya bagi kita yang terkadang merasa diperlakukan tidak adil oleh Tuhan. Contohnya adakah dari sahabat ESQ yang pernah berpikir atau merasa :

“Kenapa gajiku lebih kecil dari si A. Padahal kami memiliki kemampuan dan jabatan yang sama?”
“Kenapa harta si B lebih banyak dariku. Padahal pekerjaan kita sama, ibadah juga sama, bahkan aku terkadang lebih baik darinya?” dan seterusnya…

Jika YA, mari belajar dari kisah Sang Ibu dan Si Bungsu di atas. Tuhan itu maha adil dan mengetahui, apa yang tidak manusia ketahui. Termasuk ukuran dari setiap hamba-hamba-Nya. Allah tidak akan memberikan sesuatu, kecuali sesuai dengan ukuran dan kemampuan sang hamba.

Jadi, selalu berbaik sangka pada semua kondisi yang kita alami sekarang kepada Tuhan. Syukuri apa yang sudah diberikan dan tetap berusaha dengan pikiran dan tindakan positif, untuk masa depan yang lebih baik. Untuk melakukannya, mari kita mulai hari ini atau detik ini dengan tersenyum dan berBAHAGIA terlebih dahulu.

BACA JUGA  Kisah Parenting : Emosi Sebagai Radar Hati

Nah, sekarang bagaimana menurut sahabat ESQ? Apakah kisah di atas menginspirasi atau memberikan manfaat? Ataukah ada yang memiliki kisah inspirasi lainnya mengenai makna keadilan? Yuk share di kolom komentar bawah ini…!

Salam 165

 


Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dari ESQ 165 Great Character Series dengan like halaman facebook https://www.facebook.com/esqtraining/

Informasi mengenai Pelatihan ESQ kunjungi  Training ESQ 165 Great Character Series

Dapatkan 10 Video Gratis ESQ Virtual Training dari Dr. H. C Ary Ginanjar Agustian

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.